Langkah kaki menyusuri tepi
Entah apa yang dia cari
Meninggalkan anak istri
Hanya sepi yang menghampiri
Sungguh kasiha tuan
Pulang ke kampung halaman
Menjadi sebuah angan
Yang menyakitkan
Demi uang dia berjuang
Dari pagi hingga petang
Sudah lama ia tinggalkan rasa senang
Dikubur dalam batu karang
Berharap menang di tanah rantauan
Walaupun kian sulit mengakar
Menyerah bukan alasan
Untuk tunduk pada lawan
Kadang, air matanya bercucuran
Membasahi pipi celungnya
Sungguh, kasihan kau tuan rantau
Menahan getirnya kehidupan
Demi menuangkan asa keluarga
Magelang, 11Oktober2019, 22:33
ODOP Batch 7
Komentar
Posting Komentar