Tantangan Minggu terakhir ODOP
Cerbung 5 Episode,
Episode ke 1
Untuk pertama kalinya, aku berjumpa dengan Rama, lamaran kami telah selesai, tanggal pernikahan telah ditentukan, tepat 1 bulan lagi. Berdiri disampingnya membuat aku sedikit salah tingkah, lama sekali aku tak merasakan perasaan ini. Terakhir kalinya, saat aku menjadi kekasih Baim. Walaupun sekarang kami masih menjalin cinta, namun banyak rasa yang telah hilang dalam hati. Kulirik Rama yang berdiri disampingku "dia ganteng banget" gumamku dalam hati.
Kutatap ia dari jarak yang dekat, tiba - tiba Jantungku berdebar - debar, deru napas kian tak teratur, tangan mulai gemetar "apakah, aku jatuh cinta dengannya?" Tanya hatiku. Saat perasaan hati tak tentu, dia genggam tanganku "ayo, makan.." ajaknya
Wajahku merona melebihi blush on yang kupakai, suhu tubuh menjadi gerah "Tuhan. Aku rasa aku telah jatuh cinta lagi" batinku
"Risa, kamu nanti akan menikah denganku. Dan, ini pertemuan pertama kita. Aku bingung mau bicara apa, kita bahas makanan saja ya" katanya sambil mengambil piring lalu tersenyum
"Iya, boleh. Kamu suka makan apa?" Tanyaku untuk mencairkan suasana
"Good question. Aku suka sayur, daging ayam, daging sapi, ikan air tawar, buah apa saja aku suka kecuali durian" jawabnya
"Ikan laut kamu tidak suka..?"
"Alergi dan aku suka makanan yang pedas - pedas"
Kuhela napas panjang "aku gak bisa makan yang pedas, dan aku suka sekali seafood, ditambah lagi aku pecinta durian. Dari makanan saja, kita sudah berbeda. Bagaimana dengan yang lain.." gerutuku dalam hati
Ternyata Rama sangat enak di ajak bicara, pengetahuannya luas, tutur katanya sopan dan lembut, dan dia pandai bergaul. Walau ia masih pertama kali bertemu dengan keluarga besarku, dengan mudah ia mengambil hati mereka. Entah sejak kapan aku terus mengamati gerak - gerik Rama. Memandangnya seperti ada kekuatan magnet yang menarik netraku untuk menatapnya terus menerus. Hatiku kian membuncah tatkala ia tersenyum padaku. "Sudah lama hatiku mati, rasa - rasanya bunga cinta mekar lagi di hati" gumam hati
Saat Rama sudah selesai bercakap - cakap dengan orang - orang, dia menghampiriku, duduk bersamanya di sofa yang sama membuat jantung berdebar - debar. Dia pegang tanganku, dia amati jari - jemariku "ukuran 6 cm cukup untuk jarimu" katanya
"Maksud kamu..?" Tanyaku penasaran
"Cincin nikah.." jawabnya
Aku terdiam, hanya tersenyum tipis saat mendengar cincin nikah dari mulutnya. "Kita bisa membelinya bersama - sama" ajak Rama
Termangu menatap wajah tampannya dari dekat membuat pikiranku melayang pada masalah hati yang belum usai "Rama sungguh - sungguh ingin menikahiku, sedangkan aku belum memutus tali kasih dengan Baim. Aku harus mengambil keputusan, mengakhiri hubungan dengan Baim dan memilih Rama. Sebab, ayah tak akan pernah memberi restu pada hubunganku dengan Baim. Aku akan belajar mencintai Rama" batinku
Kugenggam tangan Rama sangat erat, menatap mata indahnya membuat hati kian mantap untuk mencintainya "aku ingin membangun cinta bersamamu, hanya kamu.."
Senyumnya merekah bagaikan kuncup bunga yang baru lahir, dia rengkuh kedua bahuku "terima kasih Risa.."
Bersambung...
ODOP Batch 7
Magelang, 31102019, 21:28
Mereka yang mau nilah, kok aq yang berdebar debar ya...ππ
BalasHapusWaah jadi baper nih, berasa pengen naik pelaminan lagi jadinyaππ
BalasHapusKeren
BalasHapusLangsung membayangkan suasana penuh putih dan bunga2 mawar Putih dimana2
BalasHapusWkwkwkwkw duhh jadi pingin..eh kan udah ya ππππ
BalasHapusDuhh jadi pengen segera halal ππ
BalasHapusMengingatkan pada masa-masa deg deg serr.
BalasHapusWah keinget pertama kali ketemu paksu nih..ππ
BalasHapusIkutan deg-deg ser bacanya, ahai...
BalasHapus