Langsung ke konten utama

Resensi Cerpen Part 2

Di buku yang berjudul sepotong hati yang baru, penulis menyajikan berbagai macam cerita pendek, ada juga cerpen yang sama dengan judul novelnya, yakni sepotong hati yang baru. Di dalam nya terdapat kisah  cinta legenda dan ada kisah cinta manusia biasa.

Cerpen yang kedua, berjudul "Kisah Sie sie"



Orientasi

• Latar dan alur
Sie sie adalah gadis remaja yang masih berusia 16 tahun. Dia tinggal di daerah pinggiran Singkawang. Tempat tinggalnya sangat kumuh, tidak enak di lihat, dan aromanya pun tidak sedap di cium. Ayah Sie sie kuli kasar pabrik tahu bernama Han, dia mempunyai 6 orang adik. Dia, adalah gadis yang cantik, tinggi, berambut panjang, kulitnya putih dan memeliki lesung pipit saat ia tersenyum. Dia adalah kembang daerah kumuh.

Dia juga sangat pandai, rajin, dan tidak pernah mengeluh. Andai, ia terlahir dari keluarga kaya, maka ia akan menjadi seorang gadis yang cemerlang. Tetapi takdir berkata lain. Dia, tidak sekolah, tiap harinya ia membantu ibu mengasuh ke 6 adiknya. Kadang, ia juga menjahit baju dengan menggunakan mesin jahit yang masih kuno. Keluarganya hidup serba pas ' pasan. Hingga suatu musibah menimpa keluarga Sie Sie, ibu jatuh sakit. Pengeluaran pun menjadi kian banyak.

Upah Han tidaklah cukup untuk biaya pengobatan istri dan mencukupi kebutuhan sehari - hari, akhirnya ia pun mengambil jalan pintas mencuri brankas uang pabrik. Ketahuan, dan di masukkan kedala bui. Lengkaplah penderitaan Sie sie.

Keadaan semakin kacau balau saat ibu Sie sie pingsan dan harus di bawa kerumah sakit. Akan tetapi, pihak rumah sakit menolak ibu Sie sie karena tidak ada biaya. Sie sie semakin kalut, pikirannya buntu, ia ingin menolong ibu, namun bagaimana. Hingga, ia memutuskan untuk daftar "nikah foto".

Seorang pemuda berasal dari Taiwan bernama Wong Lan, dia sedang mencari wanita yang akan di jadikan istri bayaran. Dia harus menikah agar warisan keluarganya jatuh kepada Wong Lan. Maka, dia mencari gadis - gadis singkawang yang bisa ia manfaatkan.

Sie sie adalah wanita yang di pilih oleh Wong Lan sebagai calon istri. Walau dia sangat membenci cara ini, namun demi ibu dia rela menjadi istri Wong Lan dan di boyong ke Taiwan. Sebelum Sie sie pergi, dia menemui ayah dan ibu, meminta restu atas pernikahannya. Berat hati Sie sie meninggalkan ibu yang sedang sakit, ayah yang masih di bui dan ke 6 adiknya yang masih kecil - kecil. Karena, ia telah menerima uang dari Wong Lan, maka ia harus mengikuti syarat dari Wong Lan, di bawa ke Taiwan.

Sampai di Taiwan, kehadiran Sie sie tidak di sambut dengan baik oleh keluarga Wong Lan bahkan para pelayan di rumah Wong Lan tidak ada yang menghargai Sie sie sebagai istri majikannya. Hari - hari Sie sie semakin menyedihkan, tak ada orang yang menerima atau mengasihinya. Wong Lan pun memperlakukan Sie sie sangat buruk, sering ia mendapatkan pukulan, hinaan dari suaminya. Akan tetapi, Sie sie tetap setia melayani Wong Lan, mulai memasakan makanan, menyiapkan baju, dan menyambut Wong Lan saat pulang. Sie sie pernah berjanji kep7ada ibu nya, bahwa ia akan menjadikan pernikahan nya bahagia dan ia akan mencintai Wong Lan apa adanya, begitu juga sebaliknya.

Tahun kedua pernikahan Sie sie dan Wong Lan, ibunya meninggal dunia. Sie sie pun tidak bisa pulang, karena ia tidak mempunyai uang, dan surat - surat berharganya di tahan oleh Wong Lan di dalam lemari besi. Tahun ke empat pernikahan Sie sie hamil, berharap Wong Lan akan menerima kehamilannya, dia malah di tuduh selingkuh dengan orang lain. Bahkan, Wong Lan tetap menyiksa Sie sie yang sedang mengandung.

Ia pun pergi dari rumah untuk melindungi kandungannya, dia di tampung di kantor konsultan Indonesia. Beberapa polisi di Taiwan pun mulai menyelidiki kasus kekerasan dalam rumah tangga Sie sie, dan menahan Wong Lan selama satu tahun. Di dalam penjara pun, Sie sie masih tetap menjenguk Wong Lan dengan membawakan makanan kesukaan, akan tetapi Wong Lan malah acuh tak acuh.

Anak mereka pun lahir, dan Wong Lan pun bebas dari penjara. Angan - angan Sie sie Wong Lan akan bahagia saat melihat anaknya, namun Wong Lan semakin membenci anak tersebut. Bahkan, dia pun tidak memberi nafkah kepada Sie sie sedikit pun. Sie sie harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan sehari - harinya, ia pun kembali menjahit.

Dua tahun kemudian, Sie sie hamil anak kedua. Wong Lan tetap tidak peduli. Sedangkan harta nya semakin habis, karena terkena krisis ekonomi. Dia mulai bangkrut. Enam tahun berlalu, bayi ketiga, dan keempat lahir kembar. Dia tetap tidak peduli dengan anak dan istrinya. Hartanya tinggal satu rumah besar, dan ia menjualnya.

Sie - sie dan anak - anaknya lagi - lagi tinggal di kantor konsultan Indonesia. Banyak yang menyarakan untuk mengakhiri pernikahan mereka, namun Sie - sie tetap memilih mempertahankan rumah tangga mereka. Banyak yang menganggap pemikiran Sie- sie gila, akan tetapi dia mencintai Wong Lan, oleh karena itu ia memilih untuk bertahan.

Setelah di tampung di kantor konsultan, Sie - sie menyewa rumah kecil, ia pun mulai menjahit lagi. Perlahan - lahan bisnis Sie Sie berjalan dengan lancar. Bisnis nya mulai berkembang pesat, dia pun mempunyai banyak karyawan. Namun, ia tetap mencari keberadaan Wong Lan. Di sudut kota, di daerah terpencil pun ia masih mencari suaminya. Akhirnya, ia pun mendengar kabar suaminya masih hidup di Hongkong dengan terlunta, ia pun berangkat menyusul suaminya. Tiba - tiba ia juga mendapat kabar kalau ayahnya meninggal. Sie - sie ragu harus memilih yang mana, namun ia ingin melihat Wong Lan, maka memilih menjemput suaminya.

Suaminya, sangat tidak terurus, dan sakit - sakitan. Akan tetapi, Sie - sie masih mencintainya, merawatnya dengan baik. Wong Lan mulai merasakan ketulusan cinta Sie Sie, ia pun meminta maaf kepada Sie - sie atas kelakuannya selama ini. Pernikahan mereka pun bahagia, benih - benih cinta telah tumbuh di hati mereka.

• Karakter atau Tokoh
Tokoh utama adalah Sie sie, Wong Lan, Ibu, Ayah, Adik - adik Sie sie. Tokoh favorit adalah Sie sie, karena ia seorang wanita yang teguh pada pendiriannya, tidak mudah menyerah, ulet, menyanyangi keluarga dan setia kepada suaminya. Tokoh yang tidak di sukai adalah Wong Lan, karena ia suka memukuli Sie sie dan meragukan ketulusan cinta Sie sie

• Masalah dan Solusi
Pertengkaran rumah tangga, kekerasan rumah tangga, karena Wong Lan tidak mau mempercayai ketulusan cinta Sie sie. Dengan ketabahan dan kesabaran, akhirnya ketulusan cinta Sie sie bisa di rasakan oleh suaminya. Dan benih - benih cinta mereka merekah kembali.

• Pendapat
Saya suka dengan cerpen ini, karena banyak mengandung pesan moral yang baik bagi pembaca. Bagian yang paling di sukai adalah saat Sie sie memilih tetap setia, walau suaminya sudah jelas tidak mencintainya dan kerja keras Sie sie.



Identitas Buku


Judul : Sepotong Hati Yang Baru
Karya : Tere-Liye 
Jenis Buku : Novel 
Penerbit : PT. Mahaka Publishing 
Tahun Terbit : 2012
Halaman : 206 halaman
Ukuran Buku : 20 cm
No ISBN : 978-602-9474-04-6


Magelang, 18102019, 13:15
ODOP Batch 7

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Balkondes Karangrejo

Magelang kota gemilang, semboyan kota ini. Berbicara tentang pesona Kabupaten Magelang, maka Candi Borobudur lah ikonnya. Siapa yang tak mengenal candi Borobudur, destinasi wisata pemantik wisatawan lokal, luar lokal bahkan mancanegara untuk mengunjungi tempat ini. Hampir setiap hari selalu ada pengunjung yang mengunjungi Candi Borobudur, tidak ada kata sepi, selalu ramai. Apalagi Saat akhir minggu atau pas musim liburan sekolah, wisatawan bisa melonjak berkali - kali lipat. Dengan adanya tempat pariwisata ini, membuat perekonomian warga sekitar meningkat, namun tidak keseluruhan warga Borobudur. Beberapa tahun yang lalu Menteri BUMN Rini Soemarno mendatangi kawasan candi Borobudur dan desa di sekitar Borobudur. Beliau meninjau bahwasanya hampir semua warga Borobudur masih di bawah garis kemiskinan, sedangkan mereka mempunyai Candi Borobudur yang ramai pengunjung tiap harinya.  Kemudian, Menteri BUMN mempunyai gagasan yakni membangun Balkondes untuk warga Borobudur. ...

Belajar Jujur Dalam Segala Hal

  Siang itu, aku sedang bermain dengan adik perempuan ku di teras rumah. Ku lihat, Tobi berjalan terburu-buru dengan membawa satu kantong kresek hitam berisi telur. Aku pun merasa penasaran, ku ikuti langkah kakinya, dia berhenti di pekarangan dekat rumahnya sedangkan aku bersembunyi di balik pohon rambutan. Tobi mengeluarkan beberapa lembar uang dari dalam saku celana pendek, ia membagi uang tersebut menjadi dua bagian. Yang satu ia masukkan kedalam kantong kresek sedangkan yang lainnya ia kembalikan kedalam saku celana.    Aku tetap mengamati Tobi dari kejauhan, ku lihat ia masuk kedalam rumah. Beberapa menit kemudian dia keluar rumah dengan mengendarai sepedah hitamnya. "Aku harus mengikuti Tobi" gumam ku Aku segera pulang kerumah, mengeluarkan sepedah merah ku, dan mengejar Tobi. Dia sedang berada di toko peralatan sekolah, ku hampiri dia "Tobi, kamu beli apa?" Tanya ku penuh selidik  "Aku beli penggaris dan bulpen" jawab Tobi  "Kamu ...

Bonding ala Terius

Saya adalah penggemar Drama Korea. Walaupun sudah berstatus "emak" sayapun masih tetap menyukainya. Kadang saat weekend atau pas me time sering ku gunakan untuk melihat dramkor. Semula suami tidak begitu menyukai dramkor, seiring berjalannya waktu pas aku sedang lihat, diam diam suami ikutan nonton juga. Dari situ beliau sedikit tertarik dengan dramkor, kami pun jadi sering menghabiskan waktu bareng untuk melihat dramkor. Banyak dramkor yang telah kami lihat, akan tetapi hanya ada beberapa saja yang menurut kami sangat cocok untuk dijadikan referensi dalam menjalani kehidupan diantaranya dalam mengasuh anak, membina keluarga, menjaga komitmen pernikahan dan perjuangan menggapai mimpi. Nah, saya sangat tertarik untuk mengulas salah satu dramkor yang sudah khatam kami tonton, drama tersebut berjudul "Terius Behind Me". Drama ini banyak menggambarkan adegan bonding antara anak dan ayah, menurutku cara Terius menjalin kedekatan dengan anak anak bisa di jadikan acua...