Langsung ke konten utama

Nasehat Sari (Cerbung 3)


Tantangan Minggu akhir ODOP Batch 7
Cerbung 5 Episode, 
Episode ke 3

Senjaku masih disini, dikota kelahiran, duduk manis sembari menikmati hangatnya coffe latte yang kupesan, aromanya mengudara di ruang indra penciuman, wangi yang khas membuat terkesan. Aku bukan pecinta coffe dan sejenisnya, sedangkan Sari sahabatku yang paling suka memesan minuman yang beraroma coffe. Bagiku mencicipi caffe latte merupakan mencoba sesuatu yang baru, menyeruput dengan pelan sembari memutar - memutarkan rasa di dalan mulut cara yang biasa Sari lakukan "ternyata enak juga" gumamku lirih 

Kuletakkan cangkir diatas meja, membiarkan aroma coffe mengudara disekitar. Menunggu Sari sambil menikmati jingga di ufuk barat, alunan lagu dari Terry harusnya kau pilih aku, menambah suasana hatiku kian keruh "ya aku harus memilih" ucapku lirih. Kutengok dari jendela kaca cafe, Sari sudah masuk cafe, dengan langkah terburu - buru sambil menggenggam gawainya, ia menghampiriku dengan napas yang megap - megap "Duduklah.." pintaku 
Dia pun duduk sembari mengambil napas dalam - dalam lalu mengeluarkannya "ternyata Rama dan Baim satu almamater saat mereka SMP" kata Sari dengan napas yang masih sedikit ngos - ngosan. 
"Darimana kamu tahu..?" Tanyaku 
Sari membuka handphonenya, ia tunjukkan kepadaku "inikan Baim dan Rama, pas acara reuni SMP, dan hubungan mereka nampak akrab" Sari memperlihatkan gambar mereka berdua sedang menghadiri temu kangen SMP. 

Aku sedikit terkejut saat mengetahui kalau ternyata mereka teman sejawat tatkala dibangku SMP. "Kamu dapat fotonya dari mana..?" Tanyaku 
"Dari FB, kamu tahu sendirikan, kalau aku lagi senggang sukanya membuka sosmed, nah tadi aku buka FB, di berandaku pertama postingan Baim diatas sendiri "Teman Lama yang sudah sukses Karim Properti" itu captionnya, dan ada foto mereka berdua" jawab Sari 
Mendengar penjelasan darinya, membuat hatiku kian bimbang, tak pernah terbayangkan olehku, kalau mereka berdua kawan lama dan dipertemukan lagi, disaat mereka terikat oleh hati yang sama. Kuhela napas panjang amat panjang, menatap wajah Sari yang sumringah sambil berselancar di dunia maya, membuatku sedikit iri "Sar.. kamu lihat apa..?" Tanyaku lemah 
"Kepoin FB nya Rama.." jawabnya dengan santai 
"Apa yang kamu temukan..?" Tanyaku lagi 
"Dia itu termasuk pengusaha muda yang sukses di bidang properti, rekan bisnisnya orang - orang hebat, postingan FB nya hanya itu saja.." jawabnya 

Ku pandangi Sari lekat - lekat tanpa berkedip "Kalau kamu jadi aku, menikah dengan Rama atau dengan Baim yang akan kamu pilih" tanyaku 
Sari meletakkan gawainya di atas meja "tentu aku akan memilih Rama, dia laki - laki yang baik, mapan, single, dan keluarga merestui. Paket komplet.." jawab Sari 
Kedua mataku berkaca - kaca, mengingat mimpi Meilani membuat hatiku sedikit goyah untuk memilih Rama. Kuceritakan apa yang telah kualami tempo hari bersama Baim dan Meilani, Sari memelukku dengan erat "menjadi ibu Meilani tidak harus menjadi istri Baim, Risa" ucap Sari menenangkanku 

Aku makin terisak dipelukannya, bagiku Sari bagaikan obat kegundahan hati yang diselipkan Tuhan untukku. Pesan - pesan singkat darinya menyiratkan banyak makna yang mampu menenangkan hatiku. "Risa, Ibu dan Bapakku bercerai. Bapakku tak bisa menjadi suami ibu, namun beliau tetap bisa menjadi Bapak untukku" kata Risa disela - sela tangisanku. Dia belai punggunggku "kamu bisa menjadi Ibu bagi Mei mei tanpa menikah dengan Baim" kata Sari 
"Bagaimana dengan Rama..?" Tanyaku yang masih berurai air mata 
"Ceritakan semuanya kepada Rama, bukankah sebelum menikah kalian harus saling terbuka. Kamu juga harus tahu rekam jejak Rama, agar kelak tidak menjadi duri dalam berumah tangga" jawab Sari

Saran dari Sari membuat hatiku kian tenang, apa yang ia katakan ada benarnya, saling terbuka sebelum menikah. Selama ini aku sering acuh tak acuh tentang kehidupan Rama bahkan saat lamaran, aku tak tahu nama panjangnya. Kalau aku memilihnya, maka aku harus menerima keadaan dia apa adanya. Kami harus saling bicara. 

Bersambung...

Magelang, 31102019
O



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Balkondes Karangrejo

Magelang kota gemilang, semboyan kota ini. Berbicara tentang pesona Kabupaten Magelang, maka Candi Borobudur lah ikonnya. Siapa yang tak mengenal candi Borobudur, destinasi wisata pemantik wisatawan lokal, luar lokal bahkan mancanegara untuk mengunjungi tempat ini. Hampir setiap hari selalu ada pengunjung yang mengunjungi Candi Borobudur, tidak ada kata sepi, selalu ramai. Apalagi Saat akhir minggu atau pas musim liburan sekolah, wisatawan bisa melonjak berkali - kali lipat. Dengan adanya tempat pariwisata ini, membuat perekonomian warga sekitar meningkat, namun tidak keseluruhan warga Borobudur. Beberapa tahun yang lalu Menteri BUMN Rini Soemarno mendatangi kawasan candi Borobudur dan desa di sekitar Borobudur. Beliau meninjau bahwasanya hampir semua warga Borobudur masih di bawah garis kemiskinan, sedangkan mereka mempunyai Candi Borobudur yang ramai pengunjung tiap harinya.  Kemudian, Menteri BUMN mempunyai gagasan yakni membangun Balkondes untuk warga Borobudur. ...

Belajar Jujur Dalam Segala Hal

  Siang itu, aku sedang bermain dengan adik perempuan ku di teras rumah. Ku lihat, Tobi berjalan terburu-buru dengan membawa satu kantong kresek hitam berisi telur. Aku pun merasa penasaran, ku ikuti langkah kakinya, dia berhenti di pekarangan dekat rumahnya sedangkan aku bersembunyi di balik pohon rambutan. Tobi mengeluarkan beberapa lembar uang dari dalam saku celana pendek, ia membagi uang tersebut menjadi dua bagian. Yang satu ia masukkan kedalam kantong kresek sedangkan yang lainnya ia kembalikan kedalam saku celana.    Aku tetap mengamati Tobi dari kejauhan, ku lihat ia masuk kedalam rumah. Beberapa menit kemudian dia keluar rumah dengan mengendarai sepedah hitamnya. "Aku harus mengikuti Tobi" gumam ku Aku segera pulang kerumah, mengeluarkan sepedah merah ku, dan mengejar Tobi. Dia sedang berada di toko peralatan sekolah, ku hampiri dia "Tobi, kamu beli apa?" Tanya ku penuh selidik  "Aku beli penggaris dan bulpen" jawab Tobi  "Kamu ...

Bonding ala Terius

Saya adalah penggemar Drama Korea. Walaupun sudah berstatus "emak" sayapun masih tetap menyukainya. Kadang saat weekend atau pas me time sering ku gunakan untuk melihat dramkor. Semula suami tidak begitu menyukai dramkor, seiring berjalannya waktu pas aku sedang lihat, diam diam suami ikutan nonton juga. Dari situ beliau sedikit tertarik dengan dramkor, kami pun jadi sering menghabiskan waktu bareng untuk melihat dramkor. Banyak dramkor yang telah kami lihat, akan tetapi hanya ada beberapa saja yang menurut kami sangat cocok untuk dijadikan referensi dalam menjalani kehidupan diantaranya dalam mengasuh anak, membina keluarga, menjaga komitmen pernikahan dan perjuangan menggapai mimpi. Nah, saya sangat tertarik untuk mengulas salah satu dramkor yang sudah khatam kami tonton, drama tersebut berjudul "Terius Behind Me". Drama ini banyak menggambarkan adegan bonding antara anak dan ayah, menurutku cara Terius menjalin kedekatan dengan anak anak bisa di jadikan acua...