Langsung ke konten utama

Ramadhan Karim (Part 9)


 Part 9

Demi ayah dan ibu tetap bahagia, lamaran dengan laki - laki yang tak kukenal, hanya namamya yang kuhapal "Rama" selain itu entahlah dia berparas bagaimana, aku tak peduli, asalkan ayah dan ibu senang aku ikhlas menerimanya. Kurang 5 jam lagi acara lamaranku akan dilaksanakan, dirumah sudah banyak sanak keluarga yang datang, semua memberi selamat padaku, tetapi setengah hatiku masih nyasar di hati Baim, bahkan bukan lagi setengah nyaris penuh hatiku terpaut Baim. 

Kutatap gaun mewah berwarna peach yang dipajang dikamar, gaunnya memang indah, bahannya yang dipilih kualitas nomor satu, didesain dengan mengikuti gaya kebaya zaman sekarang, jahitannya rapih dengan dihiasi manik - manik yang berkilauan, kalau dijual di butik harganya puluhan juta, jariknya bermotif yang senada dengan gaun kebaya, batik tulis yang sangat lembut. Aku tidak pernah menyangka kalau laki - laki yang bernama Rama akan memberiku gaun lamaran sebagus ini. 

"Risaa..." Sari membuka pintu kamar 
"Masuk, Sar.." kataku 
"Wow... kebayanya indah sekali.." puji Sari yang langsung memegangnya "kamu yang beli, berapa..?" Tanya Sari 
"Dari Rama.." jawabku 
Sari melongo "kaya sekali dia, kebaya ini mahal lho.." 
"Memang.. yang aku tahu, dia pengusaha. Entah pengusaha apa, aku juga gak mau tahu" 
"Lhaaaa terus, jangan - jangan kamu masih mengharapkan Baim" Sari mendekatiku "kamu belum memutuskannya, jangan digantung Ris, kasihan Baim" 
Kuhela napas panjang "akan kuputus dia setelah lamaran ini.." 
Sari memandangiku "itu namanya kamu menduakan cinta Rama dan Baim, pilih salah satu" Sari berkata dengan tegas "buatlah pilihan secara bijak. Barangkali Rama lebih mempesona daripada Baim" 

Jam 7 malam, acara lamaran dimulai. Sekarang masih jam 6 sore, Sari telah selesai meriasku. Kutatap diriku didepan cermin "kebaya ini sangat cantik, pandai sekali dia memilihkan warna baju yang mampu membuat kulitku kian terang" kata hatiku 
Ibu memintaku untuk keluar dari kamar, karena Rama telah datang bersama keluarganya. Entah mengapa tiba - tiba degup jantungku menjadi cepat, kugenggam erat tangan ibu. "Tenanglah, nak.." bisik ibu 

Kuintip dari balik tirai ruang tamu, ayah dan paman sedang mengobrol santai dengan keluarganya. "Ah.. Danang duduk disana, aku jadi tidak bisa mengintip bagaimana wajahnya" gerutuku dalam hati 
Kutarik napas dalam - dalam berulang kali, agar suasana hati semakin tenang "bismillah" ucapku lirih 
Tiba - tiba Sari datang dengan langkah sedikit terburu - buru, dia berdiri didepanku sambil memegang tangan, dia tatap kedua mataku lamat - lamat, sebelum berkata ia atur napas nya "tunangan mu adalah Ramadhan Karim" kata Sari 
"Maksud mu..?" Tanyaku yang masih bingung 
"Ramadhan Karim yang mengirimu origami di cafe, beberapa hari yang lalu. Kamu ingat..?" jawab Sari 
Aku termangu mendengar penjelasan Sari, laki - laki yang kutatap di cafe tempo hari dengan segala kesempurnaan wajah yang ia punyai adalah Rama. Lelaki yang berusaha menghalalkan aku untuk menjadi istrinya. 

Bersambung

ODOP Batch7
Magelang, 31102019, 21:24

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Balkondes Karangrejo

Magelang kota gemilang, semboyan kota ini. Berbicara tentang pesona Kabupaten Magelang, maka Candi Borobudur lah ikonnya. Siapa yang tak mengenal candi Borobudur, destinasi wisata pemantik wisatawan lokal, luar lokal bahkan mancanegara untuk mengunjungi tempat ini. Hampir setiap hari selalu ada pengunjung yang mengunjungi Candi Borobudur, tidak ada kata sepi, selalu ramai. Apalagi Saat akhir minggu atau pas musim liburan sekolah, wisatawan bisa melonjak berkali - kali lipat. Dengan adanya tempat pariwisata ini, membuat perekonomian warga sekitar meningkat, namun tidak keseluruhan warga Borobudur. Beberapa tahun yang lalu Menteri BUMN Rini Soemarno mendatangi kawasan candi Borobudur dan desa di sekitar Borobudur. Beliau meninjau bahwasanya hampir semua warga Borobudur masih di bawah garis kemiskinan, sedangkan mereka mempunyai Candi Borobudur yang ramai pengunjung tiap harinya.  Kemudian, Menteri BUMN mempunyai gagasan yakni membangun Balkondes untuk warga Borobudur. ...

Belajar Jujur Dalam Segala Hal

  Siang itu, aku sedang bermain dengan adik perempuan ku di teras rumah. Ku lihat, Tobi berjalan terburu-buru dengan membawa satu kantong kresek hitam berisi telur. Aku pun merasa penasaran, ku ikuti langkah kakinya, dia berhenti di pekarangan dekat rumahnya sedangkan aku bersembunyi di balik pohon rambutan. Tobi mengeluarkan beberapa lembar uang dari dalam saku celana pendek, ia membagi uang tersebut menjadi dua bagian. Yang satu ia masukkan kedalam kantong kresek sedangkan yang lainnya ia kembalikan kedalam saku celana.    Aku tetap mengamati Tobi dari kejauhan, ku lihat ia masuk kedalam rumah. Beberapa menit kemudian dia keluar rumah dengan mengendarai sepedah hitamnya. "Aku harus mengikuti Tobi" gumam ku Aku segera pulang kerumah, mengeluarkan sepedah merah ku, dan mengejar Tobi. Dia sedang berada di toko peralatan sekolah, ku hampiri dia "Tobi, kamu beli apa?" Tanya ku penuh selidik  "Aku beli penggaris dan bulpen" jawab Tobi  "Kamu ...

Bonding ala Terius

Saya adalah penggemar Drama Korea. Walaupun sudah berstatus "emak" sayapun masih tetap menyukainya. Kadang saat weekend atau pas me time sering ku gunakan untuk melihat dramkor. Semula suami tidak begitu menyukai dramkor, seiring berjalannya waktu pas aku sedang lihat, diam diam suami ikutan nonton juga. Dari situ beliau sedikit tertarik dengan dramkor, kami pun jadi sering menghabiskan waktu bareng untuk melihat dramkor. Banyak dramkor yang telah kami lihat, akan tetapi hanya ada beberapa saja yang menurut kami sangat cocok untuk dijadikan referensi dalam menjalani kehidupan diantaranya dalam mengasuh anak, membina keluarga, menjaga komitmen pernikahan dan perjuangan menggapai mimpi. Nah, saya sangat tertarik untuk mengulas salah satu dramkor yang sudah khatam kami tonton, drama tersebut berjudul "Terius Behind Me". Drama ini banyak menggambarkan adegan bonding antara anak dan ayah, menurutku cara Terius menjalin kedekatan dengan anak anak bisa di jadikan acua...