Langsung ke konten utama

Impian Damar



   Sara dan Damar adalah sepasang kekasih, jalinan cinta mereka terjalin saat akhir masa kelas 3 SMA. Benih benih cinta kian tertanam kuat di hati mereka. Karena memang keduanya telah lama menaruh rasa suka namun enggan untuk menyatakan. Di tambah lagi, Damar laki-laki yang mampu membuat Sara tersipu malu saat ia memberi sedikit perhatian kepada Sara. Pesona Damar telah menyihir logika Sara, entah apa pun yang Damar katakan, atau Damar berikan kepadanya membuat hatinya luluh. Cerita cinta mereka terajut begitu indah, dalam benak Sara tidak ada bayangan kalau hubungan mereka akan terpisah atau berakhir, ia hanya berharap kisah cintanya dengan Damar akan tetap terjaga.


   Pada hari minggu, Damar mengajak Sara pergi ke taman dekat sekolah mereka. Dari rumah Sara sudah berpenampilan sangat cantik, memakai baju yang paling bagus, dan sedikit berdandan ayu, agar Damar makin sayang dengannya. Dengan penuh semangat Sara menaiki sepedah nya, karena memang jarak rumah dengan tempat janjian mereka tidaklah jauh. Lama dia menunggu di bangku taman, tiba tiba Damar datang dari belakang mengagetkan Sara "Dorrr..." Sara pun terperanjat kaget
"Damaarrr..." dia tertawa melihat raut muka kekasihnya
"Kamu cantik dech, aku jadi makin cinta sama kamu" kata Damar sembari duduk di samping Sara
"Ah.. gombal kamu Damar.." Sara berkata malu malu
"Sungguh.. aku berkata yang sebenarnya Sara. Kamu jarang memakai jepit rambut, kaos merah muda mu masih baru, aroma dari toko belum hilang, kamu memakai parfum cherry blossom terlalu banyak, warna lipstik mu lumayan bagus, dan sandal mu akan membuat kaki mu pegal, apalagi untuk menaiki sepedah"
Sara melongo ketika mendengar penjelasan dari Damar, ia tidak habis pikir, kalau kekasihnya akan mengamati penampilannya dari ujung kepala hingga kaki.


"Hay, kok melamun.." tanya Damar
"Aku kagum denganmu, belum ada lima menit kamu datang, duduk di sampingku, kamu sudah tahu tentang semuanya" jawab Sara
Damar terkekeh "karena kamu kekasih ku, oleh karena itu aku berusaha memahami seluk beluk tentang mu"
Untuk kesekian kalinya, Sara dibuat salah tingkah oleh kata kata yang di ungkapkan oleh Damar.
"Kamu selalu pandai bertutur kata Damar, dan lagi lagi aku terjerat dalam kata kata manis mu" Kata Sara dengan menatap lekat lekat lelaki yang duduk di sampingnya
"Ah.. kamu terlalu memujiku.." elak Damar
"Aku berkata jujur Damar" Sara menyandarkan kepalanya di bahu Damar "ngomong ngomong, mengapa kamu mengajak ku kesini Damar?"


    Lama Damar tidak menjawab pertanyaan dari Sara, mengundang banyak tanya dalam benak Sara. Ia merasakan deru napas Damar begitu tertahan, sorot matanya menggambarkan ada hal yang ingin ia katakan namun ragu untuk berucap. Sara semakin bingung, pikiran aneh dalam otaknya mulai menjalar "apakah Damar akan memutuskan ku" kata hati Sara. Ia segera menepiskannya "tidak mungkin.." Sara memejamkan mata, berharap ia bisa menjernihkan otaknya.


  Damar memegang tangan Sara dengan lembut, menjadikan Sara makin ketakutan kalau yang di asumsikan akan terjadi. Air muka Sara tampak cemas, membikin Damar tersenyum geli "apa yang kamu pikirkan Sara, wajah mu terlihat gugup..?" Tanya Damar
Dengan sedikit perasaan ragu Sara menjawab pertanyaan Damar "bukankah kamu akan memutuskan ku" jawab Sara dengan mata berkaca kaca
Damar sedikit terkejut mendengar jawaban dari Sara, "bagaimana kamu bisa beranggapan kalau aku akan memutuskan mu?" Tanya Damar penasaran
Sara menghela napas panjang "kamu memintaku datang di taman, lalu memujiku, mengatakan hal indah, tiba tiba pegang tanganku, di tanya tidak di jawab, kalau dalam FTV SCTV itu tanda tanda akan di putus oleh pacar" jawab Sara


     Hahahahahahahahaha...

   Damar tertawa terbahak bahak hingga perutnya terasa akan kram "Dasar, kebanyakan lihat FTV, gara gara kamu aku jadi ketawa seperti orang gila"
Melihat ekspresi Damar yang tertawa, memberikan sedikit ketenangan untuk hati nya "Damar, kita tidak akan putus kan?" Tanya Sara lirih
"Ya enggaklah, mana mungkin. Aku mencintai mu, begitu juga sebaliknya. Tidak ada alasan untuk kita berpisah" jawab Damar
"Yeeee..yeeee....." teriak Sara dengan kegirangan
Damar terkekeh memandang tingkah kekasihnya yang seperti anak kecil "tapi, ada yang ingin aku katakan kepada mu Sara" Damar berkata dengan penuh penekanan yang menyiratkan dia akan mengatakan hal penting
"Apa..?" Tanya Sara ingin tahu


     Damar menarik napas dalam dalam, lalu mengeluarkannya "aku lolos ujian beasiswa kuliah di luar negerùi Sara. Selama kuliah di sana aku mendapatkan beasiswa penuh" Damar menengok kekasih yang duduk di sebelahnya, mimik nya menggambarkan kegelisahan. Damar memegang bahu Sara "kamu tidak apa apa Sara?" Tanya Damar lembut seolah olah dia mengerti perasaan hati Sara


   Sara berusaha menutupi kesedihannya, dia tidak menyangka kalau Damar akan pergi kuliah keluar negeri begitu cepat, dan di saat hubungan mereka masih hangat. Kuliah di luar negeri memanglah impian Damar sejak kecil, ia sering mendengar dari mulut Damar. Walaupun akan sangat berat hubungan mereka nantinya, tetapi Sara teringat betapa kekasihnya sangat ingin kuliah di luar negeri, ia tanggalkan pikiran egoisnya. "Kemana..?" Tanya Sara pelan
"Amerika.." jawab Damar yang sama pelannya dengan Sara
"Kapan kamu akan berangkat..?"
"3 minggu lagi Sara"


Hening menyapa mereka...
Bersambung...


ODOP Batch 7
Magelang, 24092019, 23:07











Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ulasan Novel Dilanku Tahun 1990

Dilan Dia adalah Dilanku Tahun 1990 adalah Judul dari novel karya Pidi Baiq. Di novel ini penulis menceritakan seorang perempuan bernama Milea Adnan Husain yang menjadi tokoh aku dalam cerita ini. Semula tinggal di Jakarta kawasan Slipi, tetapi dia bersama keluarga harus pindah ke Bandung kawasan Buah Batu. Di dalam novel ini menceritakan kisah cinta antara Milea dan Dilan. Semuanya berawal saat Milea yang baru saja pindah ke kota Bandung. Latar waktu cerita ini diambil pada tahun 1990 di Bandung. Semula Milea menetap di Jakarta dan kemudian ia pindah bersama dengan keluarganya di Bandung. Bersekolah di salah satu SMA Negeri yang ada di Bandung. Di sekolah inilah awal mula bertemunya Milea dan Dilan, lewat berbagai ramalan - ramalan yang di ucapkan Dilan kepada Milea. Walaupun Dilan terkenal dengan anak yang nakal sering di panggil guru BP, anggota geng motor, akan tetapi dia mampu memberikan perhatian yang lebih kepada Milea. Lewat cara yang unik membuat Milea jatuh hati pada Dilan...

Ulasan Cerpen "Kerinduan Terakhir"

Tugas mengulas cerpen "Kerinduan Terakhir" ini merupakan tugas pertama saya di kelas fiksi. Setelah dua bulan lamanya di godok dalam ODOP Batch 7, lalu  memilih kelas kelas fiksi.  Membaca karya - karya orang yang sudah mumpuni dalam bidang Sastra dan fiksi membuat termotivasi dalam dunia menulis. Salah satu tulisan yang saya ulas ialah milik dari Pakdhe Winarto Sabdo yang diposting di ngodop.com  http://www.ngodop.com/art/26/Kerinduan-Terakhir Cerita ini menceritakan tentang kerinduan kekasih kepada pujaan hatinya, yang merantau di luar kota, untuk bekerja. Yatijo sangat mencintai Arimbi, begitu juga sebaliknya. Namun, tatkala Arimbi harus bekerja keluar kota meninggalkan desa, karena diajak oleh Narni, Yatijo menjadi cemas. Takut kalau kekasih hatinya tak akan pulang lagi ke desa dan melupakannya. Sebelum Arimbi berangkat ke kota, Yatijo terus saja mengingatkan agar mengirimkan pesan, dan Arimbi berjanji akan mengirim surat pada kekasihnya. Akan tetapi, Arimbi melupa...

Merantau Itu Asik

Tantangan pekan akhir ODOP Batch 7 Tantangan ke 2 Biografi teman dari ODOP Januar Atiqoh, salah satu peserta ODOP Batch 7, dari Group Kairo. Wanita cantik nan manis kelahiran Yogyakarta, 29 tahun yang lalu tepatnya pada bulan Januari. Oleh karena itu kedua orang tuanya memberikan nama Januar padanya, sebagai penanda akan kelahirannya. Atiq, panggilan yang sering disapa orang - orang untuk mengenalnya. Ada sedikit cerita, di balik nama sapaanya, dulu kala sejak kecil ia di panggil Tika oleh keluarganya, beranjak memasuki TK (Taman Kanak Kanak) ia dipanggil Atiqoh. Masa - masa SMA banyak yang menyapanya dengan sapaan Tinyoh. Ketika memasuki jenjang perkuliahaan sebutan namanya pun berganti menjadi Atiq, hingga saat ini. Sejak usia dua tahun, hidup menjadi anak rantau telah ia cecap, Slawi - Tegal, Jawa Tengah tempat rantau yang di tuju. Tanpa kerabat yang dikenal, ia bersama keluarganya membangun asa di sana. Merantau didaerah orang, tidaklah semudah berjuang dikampung halaman...