Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

Nasehat Sari (Cerbung 3)

Tantangan Minggu akhir ODOP Batch 7 Cerbung 5 Episode,  Episode ke 3 Senjaku masih disini, dikota kelahiran, duduk manis sembari menikmati hangatnya coffe latte yang kupesan, aromanya mengudara di ruang indra penciuman, wangi yang khas membuat terkesan. Aku bukan pecinta coffe dan sejenisnya, sedangkan Sari sahabatku yang paling suka memesan minuman yang beraroma coffe. Bagiku mencicipi caffe latte merupakan mencoba sesuatu yang baru, menyeruput dengan pelan sembari memutar - memutarkan rasa di dalan mulut cara yang biasa Sari lakukan "ternyata enak juga" gumamku lirih  Kuletakkan cangkir diatas meja, membiarkan aroma coffe mengudara disekitar. Menunggu Sari sambil menikmati jingga di ufuk barat, alunan lagu dari Terry harusnya kau pilih aku, menambah suasana hatiku kian keruh "ya aku harus memilih" ucapku lirih. Kutengok dari jendela kaca cafe, Sari sudah masuk cafe, dengan langkah terburu - buru sambil menggenggam gawainya, ia menghampiriku dengan na

Impian Meilani (Cerbung 2)

Tantangan pekan akhir ODOP Batch 7 Cerbung 5 episode,  Episode ke 2 Besok pagi, aku mendapat pesan dari Baim. Kalau ia sudah pulang dari luar kota, ia pun mengajakku bertemu di salah satu restoran cepat saji di mall. Maka kesempatan itu bisa kugunakan untuk memutuskan hubungan kami. Jam 11 siang, kami berjanji untuk bertemu. Karena macet dijalan, akupun terlambat 30 menit untuk sampai ditempat. Kutengok kanan kiri mencari Baim, namun tak ada. "Hay..." Sapa Baim dari belakangku  "Hay juga.." balas ku.  Dia membawa Meilani putrinya, sempat terkejut saat menatap wajah gadis kecil yang menggenggam tangan Baim "Ya Tuhan, wajahnya mirip sekali dengan Afi" gumam hatiku  Lama kumenatapnya hingga dia menjadi malu - malu, kusapa dia sambil berjongkok didepannya "hay Meilani".  Ia langsung menyembunyikan wajah dibalik kaki Baim, aku tersenyum meliriknya "Mei mei suka makan ice cream, mau cokelat, vanilla atau stroberi" tanya

Bunga Cinta Mekar Kembali (Cerbung 1)

Tantangan Minggu terakhir ODOP Cerbung 5 Episode,  Episode ke 1 Untuk pertama kalinya, aku berjumpa dengan Rama, lamaran kami telah selesai, tanggal pernikahan telah ditentukan, tepat 1 bulan lagi. Berdiri disampingnya membuat aku sedikit salah tingkah, lama sekali aku tak merasakan perasaan ini. Terakhir kalinya, saat aku menjadi kekasih Baim. Walaupun sekarang kami masih menjalin cinta, namun banyak rasa yang telah hilang dalam hati. Kulirik Rama yang berdiri disampingku "dia ganteng banget" gumamku dalam hati. Kutatap ia dari jarak yang dekat, tiba - tiba Jantungku berdebar - debar, deru napas kian tak teratur, tangan mulai gemetar "apakah, aku jatuh cinta dengannya?" Tanya hatiku. Saat perasaan hati tak tentu, dia genggam tanganku "ayo, makan.." ajaknya  Wajahku merona melebihi blush on yang kupakai, suhu tubuh menjadi gerah "Tuhan. Aku rasa aku telah jatuh cinta lagi" batinku  "Risa, kamu nanti akan menikah denga

Ramadhan Karim (Part 9)

 Part 9 Demi ayah dan ibu tetap bahagia, lamaran dengan laki - laki yang tak kukenal, hanya namamya yang kuhapal "Rama" selain itu entahlah dia berparas bagaimana, aku tak peduli, asalkan ayah dan ibu senang aku ikhlas menerimanya. Kurang 5 jam lagi acara lamaranku akan dilaksanakan, dirumah sudah banyak sanak keluarga yang datang, semua memberi selamat padaku, tetapi setengah hatiku masih nyasar di hati Baim, bahkan bukan lagi setengah nyaris penuh hatiku terpaut Baim.  Kutatap gaun mewah berwarna peach yang dipajang dikamar, gaunnya memang indah, bahannya yang dipilih kualitas nomor satu, didesain dengan mengikuti gaya kebaya zaman sekarang, jahitannya rapih dengan dihiasi manik - manik yang berkilauan, kalau dijual di butik harganya puluhan juta, jariknya bermotif yang senada dengan gaun kebaya, batik tulis yang sangat lembut. Aku tidak pernah menyangka kalau laki - laki yang bernama Rama akan memberiku gaun lamaran sebagus ini.  "Risaa..." Sari mem

Laki - Laki Tampan (Part 8)

Besok lusa, kuputusakan untuk pulang lagi atas permintaan ayah. Kali ini ayah yang menjemput di bandara. Sudah lama aku tak melihat raut mukanya berseri - seri. Sepanjang jalan, bibirnya tersungging manis, entah apa yang membuatnya bahagia "ayah, senang sekali" kataku sambil menatap wajahnya yang sumringah  "Iya dong. Kan, putri ayah akan menikah" ucap ayah  Sampai dirumah ibu memelukku dengan erat, kesehatannya pun lebih baik daripada satu bulan lalu. Ekspresi ibu juga sama dengan ayah, berbinar - binar terpancar dari sorot matanya. "Ada apa ibu?" Tanyaku  Lengannya merengkuh kedua bahuku "sebentar lagi kamu akan menjadi pengantin" bisik ibu ditelingaku  Aku tersipu malu "dengan siapa bu, aku kan belum punya calon" ucapku malu - malu  "Lhooo.. ayah mu belum cerita tentang Rama"  "Rama siapa bu, aku gak kenal. Ayah juga gak cerita"  Ibu mendengus kesal "Rama adalah laki - laki yang akan menika

Siapa Dia (Part 7)

Semenjak pertemuan itu, kami menjadi sering bertemu, walau tak bersua secara langsung, kami acap kali bertukar pesan singkat di whatsapp, menanyakan banyak hal, entah mengapa aku menjadi suka membawa handphone kemana - mana, sesekali kucek pesan masuk, diam - diam aku menunggu pesan darinya. Kala dia mengirim pesan padaku, hati ini sangat bahagia, senyum yang telah lama menghilang telah kembali merekah, benih - benih cinta yang sudah lama layu, kini kembali hidup, perasaan itu kembali mengisi relung kalbu "mungkin aku jatuh hati untuk kedua kalinya dengan laki - laki yang sama" kata hatiku  Sebelum aku berangkat merantau lagi, Sari menemuiku di rumah, dia datang dengan tergopoh - gopoh, langsung membawaku kekamar, dan mengunci rapat - rapat pintu "Sar, ada apa..?" Tanya keheranan  Dia menarik lenganku, menyuruhku duduk di pinggir ranjang, berdiri didepanku sambil berkacak pinggang "kamu balikan dengan Baim" tanyanya penuh cur⁵iga  "Enggakl

Bus Gita

Aroma ini kembali kucium, entah siapa pemilik parfum ini, wanginya mengikat indra penciuman. Bagaikan berdiri di tengah taman di kelilingi banyak bunga. Saat membuka mata, wanginya hilang, mungkinkah aku sedang bermimpi, namun baunya amat nyata. Ini sudah ketiga kalinya, aku mengendus aroma yang sama, akan tetapi wujudnya tak ada. Penumpang bus tidaklah sedikit, tidak mungkin mencari satu persatu hingga menemukan sumber baunya.  Aku sungguh penasaran siapa pemilik parfum ini. Melihat banyak para penumpang yang anteng - anteng saja membuat kian penasaran. Nuraniku mulai bertanya - tanya "apakah hanya aku yang mencium aroma ini, atau mereka juga merasakan hal yang sama namun cuek - cuek saja". Kusandarkan kepala dijendela kaca bus, mengedarkan mata keseluruh ruang bus mencari seseorang yang sedap dipandang "sejak kapan ada gadis bersurai panjang duduk dikursi sebelah" gumam hatiku Lama kuperhatikan gadis itu, raut wajahnya sendu, kedua mata sembab terliha

Dunia Itu Memang Sempit (Part 6)

Part 6 "Baim duda, mereka bercerai..?" Tanyaku untuk memastikan perkataan Sari yang barusaja kudengar Sari menutup mulutnya "aku keceplosan Risa. Bagaimana ini..?" Gumamnya lirih "Maksudnya.." aku semakin bingung dan penasaran dengan fakta yang ditutupi oleh nya "Sar, ada apa..?" Tanyaku lagi Sari menghela napas panjang, sangat lama "Afi sudah meninggal, tepat setelah ia melahirkan Melani putrinya. Sejak saat itu, Baim menduda. Dia membesarkan Meimei sendirian, dia rela meninggalkan pekerjaan yang sudah lama ia geluti, demi anaknya. Sampai sekarang aku belum mendengar kalau ia akan menikah lagi" jawab Sari Kedua mataku berkaca - kaca, meneteskan buliran air mata "mengapa kamu tidak menceritakan kepadaku..?" Tanyaku sembari terisak - isak Sari memberiku tisu "ini permintaan dari keluargamu. Tante Irma tidak ingin membuka luka lamamu lagi" Jawab Sari Aku kian tersedu - sedu "Afi adalah teman kit

Ternyata (Part 5)

Part 5 Biasanya kesibukanku amat banyak, pagi sampai malam kugunakan untuk mengajar para mahasiswa. Sengaja mengambil banyak jam, karena tidak mau memberi waktu longgar sedikitpun. Sekarang, aku mengambil cuti satu minggu, hari pertama dan kedua begitu menikmati, ketiga dan keempat mulai bosan dengan rutinitas yang ada. Tepat hari kelima sahabat ku Sari mengajak ketemuan di salah satu cafe. Aku langsung menyanggupi tanpa berpikir panjang. Cafe dekat pusat perbelajaan di lingkungan taman kota, tempat yang kami sepakati. Aku datang lebih dulu, memilih duduk di lantai dua, kursi dekat dengan jendela adalah pilihanku, sebab menatap bangunan kota diwaktu malam ibarat menengok pantulan bintang. Satu Gelas Caffelatte datang dengan sepiring singkong goreng keju diantar oleh pramusaji. "Risaaaaaa...." teriak Sari dari tangga, dengan napas ngos - ngosan ia menghampiriku "3 tahun kita tak berjumpa, akhirnya kita bisa berkumpul lagi" serunya "Duduklah dulu..

Satu Mobil (Part 4)

Part 4 Deg... Deg... Deg... Degup jantungku kian memburu, kerongkonganku serasa kering, sulit untuk menelan ludah, keringat dingin membasahi kening, bibir ini terkatup amat rapat, tiba - tiba gugup melandaku. "Dia, adalah orang yang tak ingin kutemui saat aku pulang kampung, namun Tuhan mentakdirkanku bertemu dengannya disini. 4 tahun yang lalu, di bandara ini aku berjanji tidak akan mengingat dan menemuinya lagi, akan tetapi kuasa Ilahi berkata lain. Setelah sekian lama, kulupakan dia, tiba - tiba dia berdiri didepanku, untuk mengantarkanku pulang. Tuhan, pertanda apakah ini.." batin hatiku Dalam perjalanan, kami tidak banyak bicara, hanya sekedar menanyakan kabar masing - masing. Suasana begitu canggung, kami hanya saling curi pandang, kuambil handphone dari dalam tas, melihat pesan whatsapp yang masuk, untuk menutupi kegugupan, gawai bisa menjadi andalan. Tet... tet... tet.. bunyi baterai habis "duh, disaat seperti ini, handphone mati, apa yang harus dilakukan. Situa

Bertemu (Part 3)

Part 3 Pernikahan Baim dan Afi kian dekat, undangan pun telah disebar, entah mengapa mereka juga mengundang ku. Akan tetapi, aku sudah membulatkan niat tak akan menghadiri pernikahan mereka, sebab aku harus kembali kuliah, mengerjakan tugas akhir.  Dua hari sebelum aku kembali merantau untuk menuntut ilmu dan menyelesaikan gelar sarjana. Sari mengabariku, bahwa Baim ingin bertemu. Aku menolaknya, dengan dalih persiapan ujian skripsi. Satu hari sebelum keberangkatan, aku meminta Sari untuk kerumah "ada apa Ris..? Mengapa kamu memintaku datang" Tanya Sari penasaran  "Duduklah dulu.." pintaku  "Baiklah" Sari duduk di kursi teras rumah "Tolong, berikan ini kepada Baim dan Afi" kata ku seraya menyodorkan amplop berwarna putih  "Apa ini..?" Tanya Sari kebingungan  "Hadiah pernikahan mereka" jawabku "kamu harus menyerahkan langsung kepada Baim" ucapku lagi  "Akan kuserahkan kepadanya" Sari

Resensi Cerpen Part 4

Di buku yang berjudul Sabar Hingga Akhir Waktu (BIRU) banyak di sajikan cerpen tentang perjuangan hidup untuk tetap sabar dalam segala hal, dan kisah ini di ambil dari kisah nyata si penulis.  Cerpen ini berjudul Pengantin Air Mata, karya Aoi Tenshi • Latar atau Alur Banyak orang yang mengatakan kalau pengantin baru adalah masa yang paling indah dan membahagiakan. Namun, bagiku menjadi pengantin baru adalah masa yang paling menyedihkan. Saat kami menikah, ku lihat dia mulai menunjukkan gejala tidak sehat. Akan tetapi, aku memilih untuk berpikiran positif, bahwa ia hanya kelelahan mempersiapkan pernikahan kami. Suami ku adalah laki - laki muda yang tidak memiliki keluarga, ia hanya mempunyai seorang kakak perempuan yang sudah menikah dan tinggal di luar kota bersama suaminya. Dan, aku asalah wanita yang lebih tua dari nya 10 tahun, dia menrindukan sosok ibu, makanya dia menikahi ku. Setelah kami menikah, tanda - tanda ia tidak sehat mulai kentara. Namun, ia selalu ber

Balkondes Karangrejo

Magelang kota gemilang, semboyan kota ini. Berbicara tentang pesona Kabupaten Magelang, maka Candi Borobudur lah ikonnya. Siapa yang tak mengenal candi Borobudur, destinasi wisata pemantik wisatawan lokal, luar lokal bahkan mancanegara untuk mengunjungi tempat ini. Hampir setiap hari selalu ada pengunjung yang mengunjungi Candi Borobudur, tidak ada kata sepi, selalu ramai. Apalagi Saat akhir minggu atau pas musim liburan sekolah, wisatawan bisa melonjak berkali - kali lipat. Dengan adanya tempat pariwisata ini, membuat perekonomian warga sekitar meningkat, namun tidak keseluruhan warga Borobudur. Beberapa tahun yang lalu Menteri BUMN Rini Soemarno mendatangi kawasan candi Borobudur dan desa di sekitar Borobudur. Beliau meninjau bahwasanya hampir semua warga Borobudur masih di bawah garis kemiskinan, sedangkan mereka mempunyai Candi Borobudur yang ramai pengunjung tiap harinya.  Kemudian, Menteri BUMN mempunyai gagasan yakni membangun Balkondes untuk warga Borobudur. Bala

Resensi Cerpen Part 3

Di buku yang berjudul sepotong hati yang baru, penulis menyajikan berbagai macam cerita pendek, ada juga cerpen yang sama dengan judul novelnya, yakni sepotong hati yang baru. Di dalam nya terdapat kisah  cinta legenda dan ada kisah cinta manusia biasa. Cerpen yang ketiga, berjudul "Sepotong Hati Yang Baru" Orientasi • Latar dan Alur Pertemuan ku dengan Alyssa membuka luka lama ku lagi. Luka yang sudah lama ku tutup, harus terbuka lagi, karena Alyssa mengajak ku bertemu di restoran tempat favorit kami, saat kami dulu masih menjadi kekasih. Dulu, dia adalah wanita yang sangat aku cintai, aku pun telah melamarnya dengan cincin yang sangat ia inginkan, di tepi pantai yang saat ini sedang ku tatap. Rencana pernikahan kami berjalan sangat mulus, tidak ada kendala. Kami sudah memesan gedung, catering, dan persiapan pernikahan kami sudah hampir selesai. Kurang 5 hari lagi, kami akan menikah dan Alyssa membatalkan pernikahan kami. Karena ia telah jatuh cinta dengan la

Resensi Cerpen Part 2

Di buku yang berjudul sepotong hati yang baru, penulis menyajikan berbagai macam cerita pendek, ada juga cerpen yang sama dengan judul novelnya, yakni sepotong hati yang baru. Di dalam nya terdapat kisah  cinta legenda dan ada kisah cinta manusia biasa. Cerpen yang kedua, berjudul "Kisah Sie sie" Orientasi • Latar dan alur Sie sie adalah gadis remaja yang masih berusia 16 tahun. Dia tinggal di daerah pinggiran Singkawang. Tempat tinggalnya sangat kumuh, tidak enak di lihat, dan aromanya pun tidak sedap di cium. Ayah Sie sie kuli kasar pabrik tahu bernama Han, dia mempunyai 6 orang adik. Dia, adalah gadis yang cantik, tinggi, berambut panjang, kulitnya putih dan memeliki lesung pipit saat ia tersenyum. Dia adalah kembang daerah kumuh. Dia juga sangat pandai, rajin, dan tidak pernah mengeluh. Andai, ia terlahir dari keluarga kaya, maka ia akan menjadi seorang gadis yang cemerlang. Tetapi takdir berkata lain. Dia, tidak sekolah, tiap harinya ia membantu ibu