Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2019

Pejuang Konstantinopel

  One Day One Post komunitas yang di dalamnya banyak sekali penulis yang luar biasa hebatnya. Awalnya, aku tak sengaja menemukan akun ini di IG. Nah, pada saat itu bertepatan dengan adanya kegiatan RWC 2019. Maka aku pun ikut bergabung memeriahkan RWC 2019, masuk kedalam group Aisyah. Beberapa bulan kemudian, ODOP mengadakan ODOP Batch 7, tak perlu pikir panjang aku ikut lagi. Akan tetapi kali ini di awal harus di seleksi dulu, Oh My God, harap-harap cemas, di terima enggak ya. Karena memang aku masih belajar menulis, dan masih banyak sekali kekurangannya. "Ah kalau gak di terima gak apa-apa coba lagi tahun depan, eh ternyata lhaa kok di terima. Alhamdulillah" Nah, dari sinilah aku menjadi pejuang Konstantinopel.     Saat pertama kali, aku tahu masuk dalam group Konstantinopel, angan-angan ku langsung tertuju pada mata kuliah sejarah pendidikan Islam. Kota yang memiliki andil besar dalam sejarah peradaban Islam. Namun, kali ini aku tidak akan membahas tentang ne

Hijrah Damar

  Hampir 10 tahun Damar dan Sara menjalin hubungan jarak jauh, kepulangan Damar pun sangat jarang, andai dia bisa pulang, maka liburan yang mampu ⁶ia nikmati hanya beberapa hari saja. Pernah, suatu ketika Damar pulang ke Indonesia, Sara sangat bahagia karena dia bisa bersua dengan Damar walau hanya sebentar. Banyak hal yang ada dalam angan-angannya, yang ingin ia habiskan bersama Damar. Akan tetapi, ia malah bertemu dengan sosok Damar yang baru.    Hal ini membuat Sara lebih bahagia dan bangga, kala ia melihat perubahan Damar, sebab kekasihnya menjadi lebih agamis, dulu dia tak pernah sekali pun mengucapkan salam ketika bertemu dengan seseorang, dan sekarang ia pun menjaga jarak saat akan bersentuhan dengan perempuan yang bukah mahramnya.  "Damar, kamu di Amerika mondok, jadi Santri, pulang ke Indonesia, penampilan, tutur kata mu, pola pikir mu berubah semuanya" tanya Sara penuh selidik  Damar tersenyum tipis menanggapi pertanyaan Sara "alhamdulillah, u

Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

Identitas Buku Judul : Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin  Karya : Tere-Liye  Jenis Buku : Novel Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama  Tahun Terbit : 2014  Halaman : 246 halaman Ukuran Buku : 20 cm No ISBN : 978-979-22-5780-9 Sinopsis Novel   Perjuangan Tania, si gadis kecil berusia 8 tahun yang harus kehilangan sosok ayah nya, karena penyakit TBC. Dia mempunyai seorang adik laki laki bernama Dede, yang masih berumur 3 tahun. Mereka hidup dengan ibunya, kehidupan mereka semakin sulit pasca di tinggal ayah. Semula mereka mengontrak di sebuah rumah, namun lama kelamaan mereka tidak bisa membayar kontrakan dan harus pindah di rumah kardus yang kumuh. Mereka pun harus putus sekolah karena tidak ada biaya. Kesehatan ibunya juga kian memburuk, yang membuat mereka harus bekerja, menjadi pengamen dari bis satu ke bis yang lain.     Nasib buruk Tania berubah 100% menjadi baik, kala ia bertemu malaikat nya, Danar. Dia membantu keluarga Tania, mulai dar

Doa Ibu

Hadir mu di dunia ini Tatkala rintikan air hujan Membasahi bumi ini Tangis mu memecah Derasnya hujan kala itu Gema adzan dhuhur dari surau Menjadi melodi kita, Saat pertama kalinya ku peluk tubuh mungil mu, Bulir bulir air mata ibu Menetes di wajah ayu mu Tiap malam ku pandangi paras cantik mu Yang meneduhkan hati Sembari kulantunkan kalam ilahi Agar kelak langkah mu di rahmati oleh Sang Maha Kuasa, Waktu sepertiga malam Ku tengadah mengetuk pintu langit Merangkaian doa-doa terbaik Semoga sang ilahi menjaga mu Duhai anakku Ya ilahi robbi lindungilah malaikat kecilku Cintai, dan berkahilah hidupnya dengan rahmat dan kasih sayang Mu Hay.. anakku kini usia mu telah genap dua tahun, fase baru akan kamu lalui lagi nak, Selamat Ulang Tahun Hujan Ku.. Raina.. Tumbuhlah menjadi wanita yang tangguh, Jangan buang air mata mu untuk sesuatu hal yang sia sia, Berbahagialah, Jadilah perempuan yang bisa menjaga harkat dan martabatnya, menjadi wanita yang sholehah

LDR Untuk Ketiga Kalinya

  Kerja keras Damar tidaklah sia sia untuk mewujudkan mimpi nya, lulus dan mendapatkan nilai baik. Bagi Damar kuliah di luar negeri dan mampu menyelesaikan program sarjananya dengan tepat waktu bagaikan sebuah perjuangan yang melelahkan. Namun banyak hal yang ia peroleh, teman, ilmu, pengalaman dan wawasan tentang Amerika. Dan, tiba saatnya ia untuk pulang ke Indonesia, bersua dengan orang orang yang sangat ia rindukan.  "Sara, aku sudah ada di Indonesia. Kamu tidak ingin menemui ku?" Pesan dari Damar, yang ia kirim melalui whatsapp. Lama Damar tidak mendapatkan balasan dari Sara, dia pun menelpon kekasihnya, akan tetapi tidak ada tanggapan. "Apakah dia sedang sibuk kuliah?" Gumam Damar Tiga jam kemudian, handphone Damar berbunyi ..Tulalit.. Tulalit.. Tulalit.  "Sara.... " Sapa Damar  "Damar..." Sapa Sara  "Bagaimana kabar mu?" Tanya Damar  "Baik. Katanya kamu akan pulang akhir tahun ini, kok cepat..?&qu

Pejuang LDR

   Semenjak Damar berangkat kuliah keluar negeri, Sara menjadi sangat puitis, dia sering menulis puisi di buku diary. Dia menganggap buku itu bagaikan Damar, ia curahkan segala keresahan hatinya. Awal perkuliahan Damar diluar negeri adalah masa paling menguras air mata bagi Sara, perbedaan waktu, menjadi dinding pemisah bagi mereka.    Sara sering mengadu kepada kekasihnya tentang dia jarang memberi kabar, kadang ia menangis tersedu sedu saat Damar mengabaikannya. Sempat ia putus asa dengan hubungan jarak jauh yang membuat hatinya kalut. Namun, hati kecil nya sudah terpaut dengan laki laki yang bernama Damar. Pernah suatu malam Sara mengirim pesan kepada Damar  Bagiku rindu sudah jadi candu Ingin bersua namun tak mampu  Jarak dan waktu kian meramu Melihat wajah mu  Bagaikan menatap bulan di balik kelambu Yang ku dapati hanya bayang semu Aku tak tahu, apakah itu kamu atau ilusi Rindu ini sudah menjelma Menjadi kawan karib ku  Tak ada dirinya, maka aku pun

Janji Damar dan Sara

   Sejak pertemuan di taman tempo hari, Sara menjadi lebih pendiam, raut wajah nya tidak bisa menutupi kesedihan yang sedang melanda hati. Dalam nuraninya berkecamuk antara dua pilihan yang sulit ia pilih, di sisi lain dia sangat bahagia karena kekasih nya bisa mewujudkan mimpinya sedari kecil, akan tetapi perasaan hatinya juga tidak bisa mengelak kalau ia akan sangat kesepian, dan merindu untuk waktu yang lama.    "Sara... " panggil Damar saat mereka berpapasan. Sara tidak menjawab panggilan dari Damar, ia berjalan melewati Damar begitu saja. Pandangannya kosong, matanya tampak sembab, aura ceria yang selalu ia pancarkan redup, guratan wajahnya menggambarkan kalau ia sedang gundah gulana. Damar menarik lengan Sara "hay.. kok bengong" tanya Damar  Sara membalikkan badan "Damar... mengapa kamu ada di sini, katanya kamu harus mengurus persyaratan mu?" Tanya Sara kebingungan    Damar menatap wajah kekasihnya begitu lama, membuat Sara malu, d

Impian Damar

   Sara dan Damar adalah sepasang kekasih, jalinan cinta mereka terjalin saat akhir masa kelas 3 SMA. Benih benih cinta kian tertanam kuat di hati mereka. Karena memang keduanya telah lama menaruh rasa suka namun enggan untuk menyatakan. Di tambah lagi, Damar laki-laki yang mampu membuat Sara tersipu malu saat ia memberi sedikit perhatian kepada Sara. Pesona Damar telah menyihir logika Sara, entah apa pun yang Damar katakan, atau Damar berikan kepadanya membuat hatinya luluh. Cerita cinta mereka terajut begitu indah, dalam benak Sara tidak ada bayangan kalau hubungan mereka akan terpisah atau berakhir, ia hanya berharap kisah cintanya dengan Damar akan tetap terjaga.    Pada hari minggu, Damar mengajak Sara pergi ke taman dekat sekolah mereka. Dari rumah Sara sudah berpenampilan sangat cantik, memakai baju yang paling bagus, dan sedikit berdandan ayu, agar Damar makin sayang dengannya. Dengan penuh semangat Sara menaiki sepedah nya, karena memang jarak rumah dengan tempat ja

"Balkondes Ngadiharjo"

    Hari minggu ini, rutinitas seperti minggu-minggu yang lalu, belanja pagi bareng anak dan suami di Pasar Borobudur, pasar yang selalu ramai terletak persis di seberang gapura selamat datang Candi Borobudur, Magelang jawa tengah. Kebutuhan harian selama seminggu kedepan adalah daftar belanjaan wajib yang tak boleh kami lewatkan, tak lupa buah pisang untuk si kecil "Kamila" dan jeruk nipis untuk seduhan hangat di malam hari.   Setelah kami selesai berbelanja, suami berbisik kepada ku "dek, ke Balkondes Ngadiharjo yuk" aku pun langsung menyetujui tanpa berfikir panjang. Perjalanan menuju Balkondes tidaklah mudah, kami harus melewati jalan tanjakan dan tikungan. Tebing yang tinggi, hamparan sawah nan hijau, di tambah eloknya pemandangan bukit Menoreh, kian memanjakan mata "Subhanallah... dari dulu sampai sekarang belum berubah mas pemandangannya" kata ku    Cuaca sedikit mulai panas, namun tidak mengurungkan niat kami untuk berjalan jalan d

"Jangan Sakiti dan Sayangi Aku"

  Dikala senja menyapa, mata ini enggan untuk beranjak ke lain tempat karena memang pesona pegunungan tampak sangat nyata. Embusan angin membuat suasana menjadi semakin sejuk. Aku dan suami memilih waktu sore untuk mengunjungi festival ini, karena memang kami berburu view sore hari. Alhamdulillah, kami mendapat tempat yang lumayan strategis, dengan suasana yang sungguh sungguh kami inginkan.   Ya festival yang kami kunjungi ialah Festival Kuliner di Bakorwil Museum BPK Kota Magelang. Hampir setiap tahunnya selalu di selenggarakan dan terbilang sukses menarik para pengunjung. Kami pun selalu menyempatkan waktu untuk mengunjungi festival ini, karena memang makanan yang di tawarkan sangat bervariasi, dengan harga yang bermacam macam. Pemandangan yang apik pun bisa di nikmati oleh para pengunjung, karena berlatarkan kokohnya gunung Sumbing, deretan rumah warga, dan beberapa ekor rusa yang di lindungi.     "Subhanallah bagus banget ya mas, walau hanya gunung dan dataran

Tulisan Ku Imajinasi Ku

Saat suara tak lagi di dengar, maka menulislah. Ungkapkan apa saja yang ada dalam fikiran mu, jangan di pendam karena akan membuat sesak. Bagi ku menulis adalah salah satu jalan agar ku bisa menuangkan segala rasa yang ada. Merangkai kata menjadi kalimat, berkembang menjadi paragraf lalu menjadi sebuah cerita, yang di bumbui oleh imajinasi liar penulis. Yaaa.. karena aku suka mengolah daya imajinasi ku kedalam suatu tulisan atau karya. Andaikan aku pandai menggambar, mungkin banyak hasil gambaran ku yang menjadi komik. Karena, aku tidak bisa menggambar maka aku lebih memilih menuangkannya kedalam tulisan ku. Sebelum aku masuk ke dalam ODOP Batch 7, aku suka menulis tapi gak jelas arahnya. Mau di bawa ke fiksi atau non fiksi. Pokok menulis saja githu, lalu kemarin ada materi dari ODOP tentang fiksi dan non fiksi. Lalu ku kaji ulang beberapa tulisan ku, ternyata aku lebih cenderung suka genre tulisan yang fiksi daripada non fiksi. Karena aku lebih suka menulis sesuatu yang sedikit mem

Manfaat dan Madharat Prank

Prank atau ngeprank , siapa yang tidak mengenal kata ini. Hampir semua orang mengetahui apa itu Prank, guyonan, senda gurau, atau gurauan ialah makna sejatinya prank dalam kamus Bahasa Inggris. Senda gurau atau guyonan adalah hal wajar yang di lakukan oleh manusia. Karena hakekatnya manusia juga membutuhkan gelak tawa dengan orang disekitarnya.  Namun, kadang orang membuat guyonan dengan menjahili dan mengusili orang lain, itu bukan guyonan. Mungkin bagi pelaku bisa ketawa terbahak bahak namun bagi si korban, apakah psikologi mereka juga bisa tertawa. Mungkin sebagian prank berhasil membuat pelaku dan korban tertawa, tetapi banyak juga korban dari prank yang marah, kecewa saat mereka di jahili. Ngeprank bagi anak muda zaman sekarang sudah membudaya, kalau gak bisa ngeprank gak gaul, slogan yang sering ku dengar dari mulut mereka para siswa ku yang masih duduk di bangku SMP. Hampir tiap malam mereka membahas tentang prank atau ngeprank , kadang aku pun juga terkena prank dari

Resep Salad Buah Buatan Suami

Kemarin sore, ketika suami baru saja pulang dari kantor, dia berbisik pada ku "dek aku kepingin makan salad buah" "Beli saja ya mas, aku belum belanja. Kalau mau belanja sekarang, waktunya terlalu mepet. Jam 4 aku ada jadwal ngelesi" Suami pun langsung manyun, ku gandeng lengannya "nanti pas weekend aku buatkan yang banyak" kata ku dengan sedikit merayunya Suami masih bermuka masam, "ya sudah, nanti malam aku buatkan salad buah. Bagaiamana..?" "Baiklah..." dia pun sedikit sumringah Saat aku masih mengajari murid murid ku yang masih SD. Ku tengok suami dan anakku keluar menaiki motor "mereka akan pergi kemana..?" Tanya ku dalam hati Lama mereka keluar, hingga waktu menjelang Maghrib belum pulang ke rumah. Ku tunggu di halaman rumah, mondar mandir seperti setrika "kok belum pulang ya 5 menit lagi adzan.." gumam ku. Ku rogoh handphone yang ada di dalam saku baju "ku telpon sajalah.." namun tidak di

"Gadget Oh Gadget"

Beberapa hari yang lalu, aku dan suamiku sedang mengobrol banyak hal tentang apa saja yang telah kita lalui. Pembicaraan kami begitu mengalir, namun tiba tiba aku teringat kekesalanku pada murid murid les ku, karena mereka hanya bermain game dan kurang belajar. Sedangkan niat mereka datang kemari adalah belajar, memang ada sesi belajar namun lebih banyak terkuras untuk bermain gadget. Pernah ku tegur mereka akan tetapi rasanya seperti angin berlalu. "lagi mikir apa dek..? Kok jadi diam" tanya nya yang menyadarkan ku dari lamunan "Aku keingat pas aku sedikit marah dengan mereka" jawab ku "Yang mainan handphone terus..?" "Iya mas.." "Sekarang kan mereka sudah mau belajar, walau lewat handphone" "Iya mas, karena ide dari mas, handphone mereka jadi bisa untuk belajar". Ceritanya begini, pada suatu malam, mereka hanya bermain handphone saja, entah apa yang mereka mainkan, mungkin Mobile Legend atau PUBG. Ku pancing panci

Belajar Tanpa Henti

Hampir satu tahun ini, pekerjaan sampingan ku adalah menjadi guru les atau bimbingan belajar di desa. Pagi harinya, aku tetaplah menjadi seorang ibu rumah tangga yang berperang di medan dapur, menyajikan sarapan untuk suami, memasak sarapan untuk anakku. Seolah olah dapur adalah sahabat yang paling istimewa bagi ku. Karena di sana aku belajar banyak hal tentang rasa, kreatifitas dalam mengolah makanan dan membuat makanan yang enak serta menyehatkan. Kala pagi mulai menghilang, siang pun menyapa, ku gunakan waktu untuk belajar disaat anak sedang tidur. Membaca buku SD, SMP, menjadi suatu hal yang wajar bagiku. Kadang aku juga merasa frustasi saat materi mereka sedikit sulit, sering uring uringan tidak jelas, kadang anak dan suami yang menjadi korban kemarahan ku. "Sabar.. di pelajari lagi dengan kepala dingin nanti pasti faham" kata suami yang menurutku bisa dijadikan pendingin hati. Sesudah adzan ashar berkumandang di masjid, pintu rumah selalu ku buka, agar anak a

Balkonjazz

Kabupaten Magelang, sebuah wilayah yang di kelilingi oleh lima gunung. Sejauh mata memandang, pesonanya selalu memikat mata ditambah hamparan sawah yang hijau membuat betah tinggal di tempat ini. Suasana pedesaan yang jarang ditemui, tersaji indah disini. Masyarakat di daerah Magelang cenderung masih melestarikan kesenian adat jawa seperti tari diantaranya tari Jathilan, Dayakan, Topeng Ireng, Jaranan, Brodut, pertunjukan seni budaya yang menceritakan tentang kisah ramayana atau pun perjuangan di masa lalu, dan wayang kulit yang tentunya banyak peminatnya. Di Magelang juga sering mengadakan festival, misalnya festival lembah merapi di lereng gunung gono, dukun, kab Magelang, festival kuliner di Bakorwil kota Magelang dan masih banyak lagi, terakhir festival yang diadakan adalah Balkonjazz. Balkonjazz adalah salah satu festival musik dan budaya yang untuk pertama kalinya digelar di area Balai Ekonomi Desa di kawasan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Acara ini di harapkan akan