Langsung ke konten utama

Doa Ibu



Hadir mu di dunia ini
Tatkala rintikan air hujan
Membasahi bumi ini
Tangis mu memecah
Derasnya hujan kala itu


Gema adzan dhuhur dari surau
Menjadi melodi kita,
Saat pertama kalinya ku peluk tubuh mungil mu,
Bulir bulir air mata ibu
Menetes di wajah ayu mu


Tiap malam ku pandangi paras cantik mu
Yang meneduhkan hati
Sembari kulantunkan kalam ilahi
Agar kelak langkah mu di rahmati oleh Sang Maha Kuasa,

Waktu sepertiga malam
Ku tengadah mengetuk pintu langit
Merangkaian doa-doa terbaik
Semoga sang ilahi menjaga mu
Duhai anakku


Ya ilahi robbi lindungilah malaikat kecilku
Cintai, dan berkahilah hidupnya dengan rahmat dan kasih sayang Mu


Hay.. anakku kini usia mu telah genap dua tahun, fase baru akan kamu lalui lagi nak,
Selamat Ulang Tahun Hujan Ku.. Raina..
Tumbuhlah menjadi wanita yang tangguh,
Jangan buang air mata mu untuk sesuatu hal yang sia sia, Berbahagialah,
Jadilah perempuan yang bisa menjaga harkat dan martabatnya, menjadi wanita yang sholehah... aaamiin..


Untuk putri kecil ku "Ataraina Kamila Rafani" puisi ini adalah hadiah dari ibu untuk mu, kelak ketika kamu dewasa, bacalah nak puisi ibu mu yang masih dalam tahap belajar.
Love You..


#ODOP Batch 7
Magelang, 27092019, 23:28

Komentar

  1. Barakallah dek Kamila (eh, panggilannya siapa nih), semoga selalu jd penyejuk hati orangtua.

    2 th, lg aktif2 nya ya mbak, semangat mendampingi timbangnya 💪

    BalasHapus
    Balasan
    1. Enggeh mbak Nai, panggilannya Kamila. Aaamiin matur suwun mbak, 🥰🥰🥰
      Iya lagi aktif" nya, lagi belajar apapun, kadang mulai sedikit tantrum, tapi emak emak jaman now harus tetap semangat.. 😁😁😁

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dunia Itu Memang Sempit (Part 6)

Part 6 "Baim duda, mereka bercerai..?" Tanyaku untuk memastikan perkataan Sari yang barusaja kudengar Sari menutup mulutnya "aku keceplosan Risa. Bagaimana ini..?" Gumamnya lirih "Maksudnya.." aku semakin bingung dan penasaran dengan fakta yang ditutupi oleh nya "Sar, ada apa..?" Tanyaku lagi Sari menghela napas panjang, sangat lama "Afi sudah meninggal, tepat setelah ia melahirkan Melani putrinya. Sejak saat itu, Baim menduda. Dia membesarkan Meimei sendirian, dia rela meninggalkan pekerjaan yang sudah lama ia geluti, demi anaknya. Sampai sekarang aku belum mendengar kalau ia akan menikah lagi" jawab Sari Kedua mataku berkaca - kaca, meneteskan buliran air mata "mengapa kamu tidak menceritakan kepadaku..?" Tanyaku sembari terisak - isak Sari memberiku tisu "ini permintaan dari keluargamu. Tante Irma tidak ingin membuka luka lamamu lagi" Jawab Sari Aku kian tersedu - sedu "Afi adalah teman kit

"Jangan Sakiti dan Sayangi Aku"

  Dikala senja menyapa, mata ini enggan untuk beranjak ke lain tempat karena memang pesona pegunungan tampak sangat nyata. Embusan angin membuat suasana menjadi semakin sejuk. Aku dan suami memilih waktu sore untuk mengunjungi festival ini, karena memang kami berburu view sore hari. Alhamdulillah, kami mendapat tempat yang lumayan strategis, dengan suasana yang sungguh sungguh kami inginkan.   Ya festival yang kami kunjungi ialah Festival Kuliner di Bakorwil Museum BPK Kota Magelang. Hampir setiap tahunnya selalu di selenggarakan dan terbilang sukses menarik para pengunjung. Kami pun selalu menyempatkan waktu untuk mengunjungi festival ini, karena memang makanan yang di tawarkan sangat bervariasi, dengan harga yang bermacam macam. Pemandangan yang apik pun bisa di nikmati oleh para pengunjung, karena berlatarkan kokohnya gunung Sumbing, deretan rumah warga, dan beberapa ekor rusa yang di lindungi.     "Subhanallah bagus banget ya mas, walau hanya gunung dan dataran

"Balkondes Ngadiharjo"

    Hari minggu ini, rutinitas seperti minggu-minggu yang lalu, belanja pagi bareng anak dan suami di Pasar Borobudur, pasar yang selalu ramai terletak persis di seberang gapura selamat datang Candi Borobudur, Magelang jawa tengah. Kebutuhan harian selama seminggu kedepan adalah daftar belanjaan wajib yang tak boleh kami lewatkan, tak lupa buah pisang untuk si kecil "Kamila" dan jeruk nipis untuk seduhan hangat di malam hari.   Setelah kami selesai berbelanja, suami berbisik kepada ku "dek, ke Balkondes Ngadiharjo yuk" aku pun langsung menyetujui tanpa berfikir panjang. Perjalanan menuju Balkondes tidaklah mudah, kami harus melewati jalan tanjakan dan tikungan. Tebing yang tinggi, hamparan sawah nan hijau, di tambah eloknya pemandangan bukit Menoreh, kian memanjakan mata "Subhanallah... dari dulu sampai sekarang belum berubah mas pemandangannya" kata ku    Cuaca sedikit mulai panas, namun tidak mengurungkan niat kami untuk berjalan jalan d