Semenjak Damar berangkat kuliah keluar negeri, Sara menjadi sangat puitis, dia sering menulis puisi di buku diary. Dia menganggap buku itu bagaikan Damar, ia curahkan segala keresahan hatinya. Awal perkuliahan Damar diluar negeri adalah masa paling menguras air mata bagi Sara, perbedaan waktu, menjadi dinding pemisah bagi mereka.
Sara sering mengadu kepada kekasihnya tentang dia jarang memberi kabar, kadang ia menangis tersedu sedu saat Damar mengabaikannya. Sempat ia putus asa dengan hubungan jarak jauh yang membuat hatinya kalut. Namun, hati kecil nya sudah terpaut dengan laki laki yang bernama Damar. Pernah suatu malam Sara mengirim pesan kepada Damar
Bagiku rindu sudah jadi candu
Ingin bersua namun tak mampu
Jarak dan waktu kian meramu
Melihat wajah mu
Bagaikan menatap bulan di balik kelambu
Yang ku dapati hanya bayang semu
Aku tak tahu, apakah itu kamu atau ilusi
Rindu ini sudah menjelma
Menjadi kawan karib ku
Tak ada dirinya, maka aku pun rapuh
Begitu syahdu namun pilu
Itulah rindu
Apakah salah jika aku hanya bertanya kabar dari tuan pemilik rindu..?
Kalau aku salah, maka hukumlah aku, namun jangan kau abaikan aku.
Beberapa hari kemudian, pas weekend waktu Amerika, Damar membalas pesan Sara
"Aku juga merindukan mu Sara, sangat.. sangat.. bahkan aku tidak bisa menuliskannya sangking aku juga merindukan mu. Aku baik baik saja disini, adaptasi di negara orang, tidak lah mudah. Aku yang biasa makan Nasi, disini tidak ada. Kita orang Jawa yang biasanya mandi, BAB, dan BAK memakai ember dan gayung disini hanya ada tisu kering, aku yang penyuka sambel, disini tidak ada juga. Berat rasanya, ingin rasanya aku berteriak "ibuuu.. kangen tempe goreng, sambel bawang, sayur asem.." maaf jika aku mengabaikan mu, aku tidak berniat menggantungkan hubungan kita. Aku hanya minta pengertian dan kesabaran mu. Tugas yang di berikan juga sangat banyak Sara, kalau aku tidak bekerja keras dalam belajar, bisa-bisa nilai ku turun. Dan berakibat pada beasiswa ku. Jangan buang air mata mu sia sia hanya demi aku, gunakan waktu mu untuk meraih impian mu. Untuk tahap tahap awal, aku hanya bisa membalas pesan mu saat weekend. I Miss You..
Biasanya Sara enggan membuka handphone saat dia sedang ada jam kuliah. Akan tetapi, pagi itu tiba tiba ada pesan singkat di group kelas kuliahnya, kalau perkuliahaan di ganti besok pagi. Sara sempat terkejut saat ia melihat ada pesan dari Damar, ia baca pesan dari kekasihnya, lama ia menatap layar handphonenya, tanpa ia sadari ada orang yang ikut membaca pesan dari Damar, berdiri di belakang kursi yang diduduki Sara.
"Pacar kamu..?" Tanya Nina dengan suara khas nya, serak.
"Nina... sejak kapan kamu mengintip pesan wa ku" keluh Sara
"Sudah lama, pacar mu namanya Damar ya. Dia kuliah di luar negeri, wah keren, jurusan apa, kampus mana, eh negara mana..? Hidup disana bagaimana..?" Mulut Nina terus nyerocos tanpa henti, sampai-sampai Sara tidak ada kesempatan untuk menyela "hushh... diam.." Sara menutup mulut temannya dengan tangan "nanti akan ku ceritakan saat di kost.."
Nina melepas tangan Sara "Ah kok di kost, kepo nya sekarang Sara.." protes Nina yang sedang mengekor pada langkah kaki Sara
Seiring berjalannya waktu, Sara mulai memahami ritme hubungan jarak jauhnya dengan Damar. Dia tidak lagi suka menangis atau mengeluh karena Damar menghilang tanpa kabar. Ia maksimalkan waktunya untuk belajar, membaca buku, atau mengikuti kegiatan seminar. Dia selalu ingat dengan pesan dari Damar yang tempo hari ia dapat "Aku disini mengejar impian ku, kamu di Indonesia juga harus mengejar mimpi mu Sara" tulis Damar dalam pesan whatsapp.
Satu tahun telah berlalu, dan Sara sudah terbiasa dengan merindu. Namun, malam itu ia hanya ingin tahu apa pendapat dari kekasih nya, "Damar.... kamu menjelaskan kepadaku, kalau kuliah di Amerika sangat sulit dan berat, bahkan kamu harus bekerja keras untuk mempertahankan nilai mu. Foto terakhir yang kamu kirimkan ke aku, kamu tampak sangat kurus, pasti beban mu sangat berat di sana. Andai aku bisa membantu mu... hehehe. Di kampus ku sebentar lagi akan ujian lalu liburan panjang, apakah di kampus mu juga ada libur panjang. Kalau ada, kamu tidak ingin bertemu dengan ku" Sara mengirim pesan singkatnya kepada Damar
Biasanya Sara akan menunggu lama jawaban dari Damar, bahkan bisa berhari-hari, atau berminggu-minggu. Akan tetapi malam itu Damar langsung membacanya,
"Bantu doa Sara, agar aku tetap bersemangat. Mungkin aku kurang makan nasi, oleh karena itu tubuh ku menjadi kurus. Kemarin, aku baru saja dapat kiriman dari ibu, ada beras, krupuk mentah, sambel teri kering, kripik dan masih banyak lagi. Habis ini program penambahan berat badan... hehehe aku baru saja ujian Sara, alhamdulillah nilai ku bagus, yeeee.... Aku ingin pulang, tapi biaya pulang ke Indonesia sangat mahal Sara, aku dan teman ku mas Galang akan bekerja untuk mengisi waktu liburan kami. Sekalian nabung..
Maaf Sara, mungkin untuk saat ini aku hanya bisa berkata Sabar..
Love You...
Sara yang sudah terlelap karena menunggu balasan dari Damar. Ia mengetahuinya keesokan harinya, "ah.. andaikan tadi malam aku tidak ketiduran, kami bisa video call" gerutu Sara saat ia melihat ada beberapa panggilan dari Damar yang tak terbalas.
"Daripada aku gerundel terus, mending aku belajar sajalah, besok lusa ujian, Sara.. " gumam ku sembari mengambil buku catatan
Sara yang sudah terlelap karena menunggu balasan dari Damar. Ia mengetahuinya keesokan harinya, "ah.. andaikan tadi malam aku tidak ketiduran, kami bisa video call" gerutu Sara saat ia melihat ada beberapa panggilan dari Damar yang tak terbalas.
"Daripada aku gerundel terus, mending aku belajar sajalah, besok lusa ujian, Sara.. " gumam ku sembari mengambil buku catatan
Bersambung....
#ODOP Batch 7
Magelang, 25092019, 21.22
Next..
BalasHapus