Langsung ke konten utama

"Gadget Oh Gadget"


Beberapa hari yang lalu, aku dan suamiku sedang mengobrol banyak hal tentang apa saja yang telah kita lalui. Pembicaraan kami begitu mengalir, namun tiba tiba aku teringat kekesalanku pada murid murid les ku, karena mereka hanya bermain game dan kurang belajar. Sedangkan niat mereka datang kemari adalah belajar, memang ada sesi belajar namun lebih banyak terkuras untuk bermain gadget. Pernah ku tegur mereka akan tetapi rasanya seperti angin berlalu.
"lagi mikir apa dek..? Kok jadi diam" tanya nya yang menyadarkan ku dari lamunan
"Aku keingat pas aku sedikit marah dengan mereka" jawab ku
"Yang mainan handphone terus..?"
"Iya mas.."
"Sekarang kan mereka sudah mau belajar, walau lewat handphone"
"Iya mas, karena ide dari mas, handphone mereka jadi bisa untuk belajar".


Ceritanya begini, pada suatu malam, mereka hanya bermain handphone saja, entah apa yang mereka mainkan, mungkin Mobile Legend atau PUBG. Ku pancing pancing untuk mau belajar, namun tetap diabaikan, sempat emosi, ingin ku ambil handphone itu lalu ku sembunyikan, akan tetapi kuurungkan niatku. Untuk mendinginkan hati yang sedikit memanas, ku buka wa, membaca dan membalas chat dari beberapa teman ku. Ketika aku sedang asik berselancar di wa yang di selilingi tersenyum tersenyum sendiri membuat Alfian murid ku yang masih kelas 8 MTs menjadi ingin tahu "mbak, lagi baca wa?" Tanya nya 
"Iyaa... dari teman ku. Lhaaa kalian di suruh belajar main game terus, ya mending aku buka wa" jawab ku sedikit kesal 
Alfian melirik teman sebelah si Nazal "Nazal mbak, yang ngajak bermain" 
Nazal tidak terima di tuduh Alfian "kok bisa aku, fitnah mbak. Aku lihat youtube, yang main game itu Alfian, Farkhan dan Ersa" 
Ku hela nafas panjang, dan ku tatap mereka semua "matikan handphonenya sekarang juga" kata ku sedikit mengancam mereka 
"Iya mbak..." kata mereka kompak
"Buka buku kalian, kerjakan latihan yang ada.." pinta ku 


Untuk beberapa waktu mereka konsentrasi belajar, akan tetapi bunyi notifikasi yang di handphone membuat mereka memilih membuka handponen nya dan meninggalkan buku. "Handphone lagi.." gerutu ku dalam hati. Aku masuk kedalam kamar dengan raut wajah begitu muram, suami menghampiriku "cari metode lain, mungkin kulwapp cocok bagi mereka. Kan mereka gak bisa lepas dari handphone dek" kata kata dari suami ku bagaikan ilham untuk ku. "Betul mas, di kulwapp lalu dibuatkan latihan di wa" kata ku penuh semangat 
Suami tersenyum "nah, ini baru istriku yang mempunyai semangat tinggi" 



Aku kembali menemui mereka dengan ide baru dari suami. Ku buka buku mereka satu persatu, dengan cepat ku rangkai beberapa soal untuk mereka. Ku tengok si Alfian sedang mengamatiku "ada apa Alfian..?" Tanya ku ketus 
"Tidak apa apa mbak, ngetik apa mbak, kok cepat banget" jawab nya 
"Penasara...?" 
"Iyaaa mbak.." 
"Buka wa kamu" lalu ku kirim 10 soal Biologi yang sudah ia pelajari. 
"Apa ini mbak..?" Tanya nya dengan keheranan 
"Soal.." jawab ku 
"Lalu...?" Tanya nya lagi yang masih kebingungan 
"Kamu baca soalnya, di kerjakan, boleh mencari di google tapi di tulis di buku, kalau mencari di buku di foto saja lalu kirimkan ke aku. Faham..." 
"Faham mbak..." Si Alfian melihat semua temannya masih asik bermain handphone, dia protes "kok hanya aku mbak, yang lainnya tidak mendapat soal" 
"Kasihan... selamat mengerjakan..." kata Si Nazal dengan senyum penuh bangga
"Jangan khawatir,  semuanya akan mendapat soal kok. Farkhan, Nazal, dan Ersa buka wa, baca dengan teliti, kerjakan soalnya, peraturannya sama dengan Alfian.  Kalau udah selesai kumpulkan, kita akan bahas di group wa. Faham.." 
"Faham mbak..."


Hampir setiap malam, ku terapkan metode belajar "Marki Belwa" alias Mari Kita Belajar di Wa. Sering aku buatkan sedikit ringkasan tentang materi mereka, lalu ku share di group yang sudah ku buat. Alhamdulillah mereka mau belajar, dan lebih menyukai membaca materi dari dalam handphone. Mungkin karena mereka tumbuh di era digital, yang mana belajar melalui handphone atau smart phone lebih menyenangkan. Bagi ku tidak masalah, asalkan mereka tetap mau belajar. 



"....Tapi ada sedikit perasaan miris saat melihat mereka membaca materi dari handphone, buku mereka tergeletak di atas meja, terbuka, tidak di sentuh, dan tidak di baca. Kasihan buku itu..." 


Tugas ODOP Batch 7 
Belajar tanpa henti
"Gapailah mimpi mimpi mu wahai Mutiara ku.. "

Magelang, 17092019, 22:17


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Balkondes Karangrejo

Magelang kota gemilang, semboyan kota ini. Berbicara tentang pesona Kabupaten Magelang, maka Candi Borobudur lah ikonnya. Siapa yang tak mengenal candi Borobudur, destinasi wisata pemantik wisatawan lokal, luar lokal bahkan mancanegara untuk mengunjungi tempat ini. Hampir setiap hari selalu ada pengunjung yang mengunjungi Candi Borobudur, tidak ada kata sepi, selalu ramai. Apalagi Saat akhir minggu atau pas musim liburan sekolah, wisatawan bisa melonjak berkali - kali lipat. Dengan adanya tempat pariwisata ini, membuat perekonomian warga sekitar meningkat, namun tidak keseluruhan warga Borobudur. Beberapa tahun yang lalu Menteri BUMN Rini Soemarno mendatangi kawasan candi Borobudur dan desa di sekitar Borobudur. Beliau meninjau bahwasanya hampir semua warga Borobudur masih di bawah garis kemiskinan, sedangkan mereka mempunyai Candi Borobudur yang ramai pengunjung tiap harinya.  Kemudian, Menteri BUMN mempunyai gagasan yakni membangun Balkondes untuk warga Borobudur. ...

Belajar Jujur Dalam Segala Hal

  Siang itu, aku sedang bermain dengan adik perempuan ku di teras rumah. Ku lihat, Tobi berjalan terburu-buru dengan membawa satu kantong kresek hitam berisi telur. Aku pun merasa penasaran, ku ikuti langkah kakinya, dia berhenti di pekarangan dekat rumahnya sedangkan aku bersembunyi di balik pohon rambutan. Tobi mengeluarkan beberapa lembar uang dari dalam saku celana pendek, ia membagi uang tersebut menjadi dua bagian. Yang satu ia masukkan kedalam kantong kresek sedangkan yang lainnya ia kembalikan kedalam saku celana.    Aku tetap mengamati Tobi dari kejauhan, ku lihat ia masuk kedalam rumah. Beberapa menit kemudian dia keluar rumah dengan mengendarai sepedah hitamnya. "Aku harus mengikuti Tobi" gumam ku Aku segera pulang kerumah, mengeluarkan sepedah merah ku, dan mengejar Tobi. Dia sedang berada di toko peralatan sekolah, ku hampiri dia "Tobi, kamu beli apa?" Tanya ku penuh selidik  "Aku beli penggaris dan bulpen" jawab Tobi  "Kamu ...

Bonding ala Terius

Saya adalah penggemar Drama Korea. Walaupun sudah berstatus "emak" sayapun masih tetap menyukainya. Kadang saat weekend atau pas me time sering ku gunakan untuk melihat dramkor. Semula suami tidak begitu menyukai dramkor, seiring berjalannya waktu pas aku sedang lihat, diam diam suami ikutan nonton juga. Dari situ beliau sedikit tertarik dengan dramkor, kami pun jadi sering menghabiskan waktu bareng untuk melihat dramkor. Banyak dramkor yang telah kami lihat, akan tetapi hanya ada beberapa saja yang menurut kami sangat cocok untuk dijadikan referensi dalam menjalani kehidupan diantaranya dalam mengasuh anak, membina keluarga, menjaga komitmen pernikahan dan perjuangan menggapai mimpi. Nah, saya sangat tertarik untuk mengulas salah satu dramkor yang sudah khatam kami tonton, drama tersebut berjudul "Terius Behind Me". Drama ini banyak menggambarkan adegan bonding antara anak dan ayah, menurutku cara Terius menjalin kedekatan dengan anak anak bisa di jadikan acua...