Prank atau ngeprank, siapa yang tidak mengenal kata ini. Hampir semua orang mengetahui apa itu Prank, guyonan, senda gurau, atau gurauan ialah makna sejatinya prank dalam kamus Bahasa Inggris.
Senda gurau atau guyonan adalah hal wajar yang di lakukan oleh manusia. Karena hakekatnya manusia juga membutuhkan gelak tawa dengan orang disekitarnya. Namun, kadang orang membuat guyonan dengan menjahili dan mengusili orang lain, itu bukan guyonan. Mungkin bagi pelaku bisa ketawa terbahak bahak namun bagi si korban, apakah psikologi mereka juga bisa tertawa. Mungkin sebagian prank berhasil membuat pelaku dan korban tertawa, tetapi banyak juga korban dari prank yang marah, kecewa saat mereka di jahili.
Ngeprank bagi anak muda zaman sekarang sudah membudaya, kalau gak bisa ngeprank gak gaul, slogan yang sering ku dengar dari mulut mereka para siswa ku yang masih duduk di bangku SMP. Hampir tiap malam mereka membahas tentang prank atau ngeprank, kadang aku pun juga terkena prank dari mereka. Seperti malam kemarin, saat kita semua sedang belajar, anak ku Kamila datang dengan rambut acak acakan karena bangun tidur. Ku ambil sisir, lalu ku rapikan rambut nya "sudah cantik, masuk kamar lagi ya, mainan dengan ayah" kata ku sembari ku antar dia ke kamar. Ku taruh sisir nya di atas meja.
"Mbak, aku pinjam sisir nya ya..?" Tanya Neiska
"Iya, pakai saja.." jawab ku
"Mbak, kalau ada tumonya bagaimana..?" Tanya nya lagi
"Kamila masih kecil gak mungkin ada tumonya.." jawab ku
"Bukan Kamila, tapi aku..."
Semua anak yang sedang belajar, seketika memandangi si Neiska termasuk aku.
"Ah yang benar kamu, punya tumo" tanya teman sebelahnya si Tika
"Benaran lho, ada yang gerak gerak di kepalaku"
Kami semua memandangi Neiska dengan tatapan penasaran, "yaaa.. ku tangkap kamu tumo" teriak si Neiska
"Mana... aku ingin lihat" semua anak mengerubungi Neiska
Neiska pun membuka tangannya "ini semut bukan tumo, yaaa kalian semua ku prank"
Dan kami pun tertawa bersama karena guyonan dari si Neiska. Mungkin ini adalah sedikit contoh prank yang membuat ku tertawa.
Setelah mereka semua berhenti tertawa, ku minta untuk belajar lagi. Mereka pun kembali belajar, sebelum jam pulang si Neiska bercerita kepada teman sebelah nya si Tika. Karena suaranya sangat keras, maka teman teman yang lain bisa mendengar, "Tik, kamu tahu tidak kemarin si Dimas ngeprank pacar nya lho.." Kata Si Neiska sembari memasukkan buku dan alat tulisnya kedalam tas.
"Bagaimana prank nya sukses kah?" Tanya si Tika penuh penasaran
"Sukses banget.." jawab Neiska
"Bagaimana cara nya ngeprank?" Tanya Tika Lagi
"Dimas kan pacaran dengan Sovia, mereka pacaran sejak kelas 8. Lhaa kan Dimas ngeprank Sovia, dia meminta putus dari Sovia, angan angannya Dimas, Sovia akan menangis bombay dan minta balikan. Eh kenyataannya di putus beneran oleh Sovia. Dimas sudah menjelaskan panjang lebar tentang kejahilannya, tapi dia gak mau pacaran lagi sama Dimas" jawab Neiska
"Nasib nya Dimas bagaimana..?" Tanya Tika lagi
"Galau level tinggi, tiap hari minta balikan ke Sovia tapi Sovia gak mau" Jawab Neiska
Ku hela napas panjang, sebelum mereka pulang, aku sedikit memberi wejangan kepada mereka "kalian sudah dengarkan cerita dari Neiska tentang temannya yang ngeprank. Prank itu boleh saja asalkan tidak menyakiti salah satu pihak, jadi kalau membuat guyonan, buatlah yang baik. Jangan mengusili orang lain hingga membuat nya marah, sedih dan kecewa. Itu bukan guyonan tapi menyakiti nak. Buatlah guyonan yang baik, yang semua orang bisa tertawa. Banyak lho korban dari prank yang ujung ujungnya melaporkan pelaku ke kantor polisi, karena sangking marah dan kecewanya si korban. Kalau tidak percaya chek di google, aku tidak ingin menakuti kalian tapi sekedar memberi gambaran kalau prank itu gak selalu membuat orang tertawa. Faham apa yang aku katakan..?"
"Faham mbak.." jawab mereka kompak
Fenomena prank memang sedang melanda anak anak muda jaman sekarang.
Menjahili orang lain bukan guyonan gaes, itu menyakiti. Buatlah prank yang semua orang bisa ketawa bukan hanya si pelaku saja.
Tugas ODOP Batch 7
Magelang, 19092019 21:54
Senda gurau atau guyonan adalah hal wajar yang di lakukan oleh manusia. Karena hakekatnya manusia juga membutuhkan gelak tawa dengan orang disekitarnya. Namun, kadang orang membuat guyonan dengan menjahili dan mengusili orang lain, itu bukan guyonan. Mungkin bagi pelaku bisa ketawa terbahak bahak namun bagi si korban, apakah psikologi mereka juga bisa tertawa. Mungkin sebagian prank berhasil membuat pelaku dan korban tertawa, tetapi banyak juga korban dari prank yang marah, kecewa saat mereka di jahili.
Ngeprank bagi anak muda zaman sekarang sudah membudaya, kalau gak bisa ngeprank gak gaul, slogan yang sering ku dengar dari mulut mereka para siswa ku yang masih duduk di bangku SMP. Hampir tiap malam mereka membahas tentang prank atau ngeprank, kadang aku pun juga terkena prank dari mereka. Seperti malam kemarin, saat kita semua sedang belajar, anak ku Kamila datang dengan rambut acak acakan karena bangun tidur. Ku ambil sisir, lalu ku rapikan rambut nya "sudah cantik, masuk kamar lagi ya, mainan dengan ayah" kata ku sembari ku antar dia ke kamar. Ku taruh sisir nya di atas meja.
"Mbak, aku pinjam sisir nya ya..?" Tanya Neiska
"Iya, pakai saja.." jawab ku
"Mbak, kalau ada tumonya bagaimana..?" Tanya nya lagi
"Kamila masih kecil gak mungkin ada tumonya.." jawab ku
"Bukan Kamila, tapi aku..."
Semua anak yang sedang belajar, seketika memandangi si Neiska termasuk aku.
"Ah yang benar kamu, punya tumo" tanya teman sebelahnya si Tika
"Benaran lho, ada yang gerak gerak di kepalaku"
Kami semua memandangi Neiska dengan tatapan penasaran, "yaaa.. ku tangkap kamu tumo" teriak si Neiska
"Mana... aku ingin lihat" semua anak mengerubungi Neiska
Neiska pun membuka tangannya "ini semut bukan tumo, yaaa kalian semua ku prank"
Dan kami pun tertawa bersama karena guyonan dari si Neiska. Mungkin ini adalah sedikit contoh prank yang membuat ku tertawa.
Setelah mereka semua berhenti tertawa, ku minta untuk belajar lagi. Mereka pun kembali belajar, sebelum jam pulang si Neiska bercerita kepada teman sebelah nya si Tika. Karena suaranya sangat keras, maka teman teman yang lain bisa mendengar, "Tik, kamu tahu tidak kemarin si Dimas ngeprank pacar nya lho.." Kata Si Neiska sembari memasukkan buku dan alat tulisnya kedalam tas.
"Bagaimana prank nya sukses kah?" Tanya si Tika penuh penasaran
"Sukses banget.." jawab Neiska
"Bagaimana cara nya ngeprank?" Tanya Tika Lagi
"Dimas kan pacaran dengan Sovia, mereka pacaran sejak kelas 8. Lhaa kan Dimas ngeprank Sovia, dia meminta putus dari Sovia, angan angannya Dimas, Sovia akan menangis bombay dan minta balikan. Eh kenyataannya di putus beneran oleh Sovia. Dimas sudah menjelaskan panjang lebar tentang kejahilannya, tapi dia gak mau pacaran lagi sama Dimas" jawab Neiska
"Nasib nya Dimas bagaimana..?" Tanya Tika lagi
"Galau level tinggi, tiap hari minta balikan ke Sovia tapi Sovia gak mau" Jawab Neiska
Ku hela napas panjang, sebelum mereka pulang, aku sedikit memberi wejangan kepada mereka "kalian sudah dengarkan cerita dari Neiska tentang temannya yang ngeprank. Prank itu boleh saja asalkan tidak menyakiti salah satu pihak, jadi kalau membuat guyonan, buatlah yang baik. Jangan mengusili orang lain hingga membuat nya marah, sedih dan kecewa. Itu bukan guyonan tapi menyakiti nak. Buatlah guyonan yang baik, yang semua orang bisa tertawa. Banyak lho korban dari prank yang ujung ujungnya melaporkan pelaku ke kantor polisi, karena sangking marah dan kecewanya si korban. Kalau tidak percaya chek di google, aku tidak ingin menakuti kalian tapi sekedar memberi gambaran kalau prank itu gak selalu membuat orang tertawa. Faham apa yang aku katakan..?"
"Faham mbak.." jawab mereka kompak
Fenomena prank memang sedang melanda anak anak muda jaman sekarang.
Menjahili orang lain bukan guyonan gaes, itu menyakiti. Buatlah prank yang semua orang bisa ketawa bukan hanya si pelaku saja.
Tugas ODOP Batch 7
Magelang, 19092019 21:54
Komentar
Posting Komentar